Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teliti Sebelum Meminjam Uang Via Fintech

Kompas.com - 30/08/2018, 19:12 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) mengimbau kepada seluruh masyarakat agar teliti sebelum melakukan pinjaman uang melalui perusahaan financial technology (fintech).

Hal utama yang patut diperhatikan sebelum memutuskan meminjam uang dari perusahaan fintech adalah soal transparansi bunga atau fee.

"Perlu digarisbawahi kalau sebelum proses peminjaman dilakukan, perusahaan fintech selaku pemberi pinjaman harus memberitahukan berapa bunga pinjamannya sejak awal. Semua terbuka di awal," kata Ketua Bidang Pinjaman Cash Loan Aftech Sunu Widyatmoko di Jakarta, Kamis (30/8/2018).

Namun, Sunu menyatakan bahwa tak menutup kemungkinan ada perusahaan fintech yang tidak mengungkapkan besaran bunga pada awal proses peminjaman.

Baca juga: Peminjam Tembus 1 Juta Orang, Aftech Gelar Sosialisasi Fintech

Perusahaan fintech tersebut termasuk dalam kategori unethical atau predatory lending. Mereka kata Sunu, langsung membebankan bunga hingga 50 persen atau lebih jika ada keterlambatan pembayaran oleh peminjam.

"Itu mereka sudah niatnya menipu dan ketika masyarakat menemukan hal seperti itu lapor segera ke kami. Kami enggak mau industri yang niatnya baik ini implementasinya justru buruk seperti penipuan begitu," sebut dia.

Sunu menambahkan, jika perusahaan fintech curang tersebut tak terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bukan anggota Aftech, maka masyarakat bisa langsung melaporkannya ke polisi.

"Tetapi kalau terdaftar di OJK dan jadi member Aftech, masyarakat bisa lapor ke Aftech, nanti biar kami jewer," kata Sunu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com