Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Pertamina: 60 Terminal BBM Siap Pasok B20 ke SPBU

Kompas.com - 31/08/2018, 20:38 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah resmi meluncurkan mandatori perluasan biodiesel (B20) hari ini, Jumat (31/8/2018). Dengan keberadaan mandatori tersebut, maka kewajiban penggunaan B20 diperluas ke non-PSO setelah awalnya hanya untuk PSO.

Direktur PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, dari 112 Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) yang dimiliki Pertamina, 60 di antaranya sudah dipasok dengan minyak sawit bahan baku oleochemical yang disebut FAME (Fatty Acid Methyl Eter) untuk dicampurkan dengan solar. Sementara 52 sisanya akan dipasok dalam waktu dekat.

"Pertamina memiliki 112 TBBM yang selama ini sudah disuplai di 60 TBBM dan sisanya 52 lagi jugq akan kita lakukan dan akan ada klaster-klaster utama di dalamnya. Kita siap dan suplier FAME sudah menyampaikan kesiapannya dan sudah memberikan data kesiapan," ujar Nicke selepas acara peluncuran mandatori perluasan B20 di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian di Jakarta.

Dia menjelaskan, pencampuran solar dengan FAME dilakukan di TBBM untuk kemudian disalurkan ke SPBU terdekat. Dia meyakini, per 1 September ini, seluruh TBBM sudah mendapatkan suplai FAME untuk mencampur dengan solar, sehingga tidak ada lagi B0.

Baca juga: Menko Darmin: Mulai Besok Tak Ada Lagi Solar Murni...

"Yang pencampuran itu adanya di TBBM kan, kemudian kita harus salurkan ke SPBU. Komitmen kita adalah per 1 September untuk TBBM yang sudah ada suplai Fame nya ini akan kita campur dan tidak ada lagi B0 untuk itu, itu komitmen kita," lanjut dia.

Menanggapi tidak meratanya kandungan FAME di setiap SPBU , Nicke menjelaskan, SPBU biasanya menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen mereka. Namun per 1 September semua akan disamaratakan menjadi B20.

"Itu kan customer-nya macam-macam ada yang minta B5, B7, dan B10, bahkan ada yang B30 sekarang diseragamkan semuanya adalah B20," ujar dia.

Adapun untuk Harga Indeks Pasar (HIP) B20 berdasarkan Keputusan Menteri ESDM No. 6034K/12/MEM/2016 tentang Harga Indeks Pasar Bahan Bakar Nabati (Biofuel) yang Dicampurkan ke Dalam Jenis Bahan Bakar Minyak sebesar Rp 7.294 per liter belum ditambah dengan ongkos angkut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com