Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Perintis Indonesia Bagian Timur ke Australia Bagian Utara Digagas

Kompas.com - 01/09/2018, 21:11 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Amir Sodikin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia dan Australia sedang menggagas peningkatan konektivitas antara kawasan Indonesia bagian timur dengan Australia bagian utara. Pilihan yang tersedia adalah penerbangan perintis antara Maluku atau Nusa Tenggara Timur menuju Darwin Australia. 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, bagi sektor perhubungan di Indonesia, kerja sama antara Indonesia dan Australia sangat penting. Karena itu, peningkatan konektivitas antara kedua negara ini kini jadi salah satu agenda bersama. 

Budi Karya Sumadi menyebutkan, penerbangan Indonesia ke Australia yang saat ini dari Jakarta dan Bali menuju ke beberapa kota di Australia sudah sangat intensif.

"Bagi dunia perhubungan (Indonesia), Australia sangat penting. Satu, konektivitasnya langsung. Konektivitas antara Jakarta dan Bali ke beberapa kota di Australia seperti Melbourne dan Sydney cukup intensif. Hal ini harus kita tingkatkan. Australia sendiri ingin menambah jumlah (konektivitas) dari jumlah yang ada sekarang," ujar Budi ketika ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta, Sabtu (1/9/2018).

Baca juga: Setelah 6 Tahun Berunding, Indonesia-Australia Sepakati CEPA

Walaupun masih dalam tahap perencanaan, Budi menerangkan jika penerbangan dari Jakarta dan Bali ke Australia akan ditambah. Hal ini berkaitan karena adanya permintaan dari kedua kota di Indonesia ini menuju Australia.

Selain itu, perihal mempekurat konektivitas ini pihaknya pun sedang membahas penerbangan perintis dari Indonesia bagian Timur ke Australia bagian Utara. Dirinya mengungkapkan sedang dalam tahapan dan diharapkan terealisasi tahun 2019.

"Penerbangan perintis sedang kita bahas, terutama dari Nusa Tenggara Timur (NTT) menuju Darwin. Karena ini adalah rute-rute perintis, kita lagi bahas untuk diadakan tahun 2019," tutur Budi.

Dirinya juga menuturkan, saat ini masih ada dua pilihan mengenai tempat dari penerbangan perintis yakni di Maluku atau di NTT.

"Seperti yang saya sampaikan akan ada penerbangan perintis, ada dua pilihan dari NTT atau dari Maluku ke Australia," tuturnya.

Dirinya menyebutkan, untuk operator penerbangan yang akan berperan nanti adalah dari Indonesia. Budi saat ini masih membahas mengenai slot yang akan ada nantinya.

"Membangun suatu konektivitas baru ini memang butuh staging ya, biasanya kita lakukan 2 kali seminggu, lalu kita nanti staging pada suatu jumlah yang lebih banyak. Kita mulai 2 kali seminggu dulu," imbuhnya.

Baca juga: Presiden Jokowi Sajikan Pisang Goreng dan Wedang Jahe untuk PM Australia

Duta Besar Indonesia untuk Australia Yohanes Kristiarto S Legowo mengatakan, kedatangan Perdana Menteri Australia ke Indonesia kaitannya dengan Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA). Dalam dokumen tersebut juga dibahas mengenai kerja sama perhubungan antara Indonesia dan Australia.

"Dalam dokumen mengenai peningkatan hubungan yang meningkat ke level Comprehensive Strategic Partnership antara Indonesia dan Australia, aspek konektivitas juga sangat penting dan secara spesifik disebut sebagai upaya peningkatan konektivitas antara Australia bagian utara dengan Indonesia bagian timur. Isu konektivitas jadi salah satu isu utama kerja sama Australia dan Indonesia," ujar Yohanes dalam kesempatan yang sama.

Yohanes menyebutkan, jika Indonesia dan Australia sama-sama punya keinginan untuk bisa menjadi "dua power house". Hal ini nanti agar bisa memberikan manfaat tidak hanya untuk kedua negara tapi juga di kawasan Asia-Pasifik terutama bidang ekonomi dan perdagangan.

Sebagai informasi, kerja sama antara Indonesia dan Australia akhirnya selesai dengan ditandatanganinya nota kesepahaman Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership (IA-CEPA) antara Menteri Perdagangan, Pariwisata, dan Investasi Simon Birmingham dengan Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita di Ruangan Teratai, Gedung Utama Istana Presiden Bogor, Jawa Barat, Jumat (31/8/2018).

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyaksikan penandatanganan tanda selesainya pembahasan kerangka kerjasama pada sektor ekonomi tersebut. Perjanjian IA-CEPA ini diharapkan secara resmi rampung dan ditanda tangani akhir tahun 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com