"Nilai tukar mata uang negara-negara berkembang akan menderita meski hampir telah melakukan apa pun, masalahnya adalah seberapa besar (pelemahannya)," tutur Every, seperti dikutip dari Reuters.
Every menyebut, sepanjang bank sentral AS Federal Reserve terus menaikkan suku bunga, pajak korporasi pun relatif rendah, hingga ancaman perang dagang terus di depan mata, maka dollar AS akan terus menguat terhadap mata uang negara-negara berkembang.
"Nilai tukar mata uang negara-negara berkembang akan menderita meski hampir telah melakukan apapun, masalahnya adalah seberapa besar (pelemahannya)," kata Michael Every dari Rabobank. Every menyebut, sepanjang bank sentral AS Federal Reserve terus menaikkan suku bunga, pajak korporasi pun relatif rendah, hingga ancaman perang dagang terus di depan mata, maka dollar AS akan terus menguat terhadap mata uang negara-negara berkembang
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mata Uang Negara-negara Berkembang Berguguran", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/04/155842826/mata-uang-negara-negara-berkembang-berguguran.
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan
salah satu pemicu pelemahan
rupiah selain faktor eksternal adalah kurang optimalnya perdagangan di dalam negeri. Neraca perdagangan yang terus defisit turut berkontribusi terhadap transaksi berjalan yang menembus 3 persen pada kuartal II 2018. Menurutnya, dengan kondisi semacam ini mungkin saja rupiah bisa menembus batas psikologis Rp 15.000. "Dari dalam negeri , neraca perdagangan terus mengalami defisit. Ini berimbas juga pada defisit transaksi berjalan yang menembus 3 persen pada kuartal II 2018. Artinya
pelemahan rupiah diproyeksi akan berlanjut hingga tahun depan dan menembus batas psikologis Rp 15.000," jelas dia ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (4/9/2018).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kinerja Perdagangan Kurang Optimal Sebabkan Rupiah Anjlok", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/04/121231026/kinerja-perdagangan-kurang-optimal-sebabkan-rupiah-anjlok.
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan
perekonomian global yang masih penuh gejolak, sebagai akibat kebijakan ekonomi di Amerika Serikat yang menimbulkan dampak ke seluruh dunia. Kebijakan normalisasi moneter dan kenaikan suku bunga oleh The Fed serta perang dagang dengan negara Tiongkok telah berimbas pada banyak negara, termasuk emerging countries. Bagi yang tadi menanyakan soal ini, faktanya memang begitu," kata Sri Mulyani di hadapan peserta rapat. Sri Mulyani menjelaskan, beberapa negara yang sudah terimbas kebijakan The Fed dan perang dagang di antaranya Venezuela, Argentina, serta Turki. Dampak terhadap negara-negara tersebut cukup signifikan, ditambah tidak adanya pondasi ekonomi yang kuat serta kebijakan ekonomi yang tidak sejalan dengan fundamentalnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diprotes Anggota DPR, Ini Tanggapan Sri Mulyani", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/04/133400326/diprotes-anggota-dpr-ini-tanggapan-sri-mulyani.
Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Erlangga Djumena
perekonomian global yang masih penuh gejolak, sebagai akibat kebijakan ekonomi di Amerika Serikat yang menimbulkan dampak ke seluruh dunia. Kebijakan normalisasi moneter dan kenaikan suku bunga oleh The Fed serta perang dagang dengan negara Tiongkok telah berimbas pada banyak negara, termasuk emerging countries. Bagi yang tadi menanyakan soal ini, faktanya memang begitu," kata Sri Mulyani di hadapan peserta rapat. Sri Mulyani menjelaskan, beberapa negara yang sudah terimbas kebijakan The Fed dan perang dagang di antaranya Venezuela, Argentina, serta Turki. Dampak terhadap negara-negara tersebut cukup signifikan, ditambah tidak adanya pondasi ekonomi yang kuat serta kebijakan ekonomi yang tidak sejalan dengan fundamentalnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diprotes Anggota DPR, Ini Tanggapan Sri Mulyani", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/04/133400326/diprotes-anggota-dpr-ini-tanggapan-sri-mulyani.
Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Erlangga Djumena
Pada saat ini, kita dihadapkan pada kondisi perekonomian global yang masih penuh gejolak, sebagai akibat kebijakan ekonomi di Amerika Serikat yang menimbulkan dampak ke seluruh dunia. Kebijakan normalisasi moneter dan kenaikan suku bunga oleh The Fed serta perang dagang dengan negara Tiongkok telah berimbas pada banyak negara, termasuk emerging countries. Bagi yang tadi menanyakan soal ini, faktanya memang begitu," kata Sri Mulyani di hadapan peserta rapat. Sri Mulyani menjelaskan, beberapa negara yang sudah terimbas kebijakan The Fed dan perang dagang di antaranya Venezuela, Argentina, serta Turki. Dampak terhadap negara-negara tersebut cukup signifikan, ditambah tidak adanya pondasi ekonomi yang kuat serta kebijakan ekonomi yang tidak sejalan dengan fundamentalnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diprotes Anggota DPR, Ini Tanggapan Sri Mulyani", https://ekonomi.kompas.com/read/2018/09/04/133400326/diprotes-anggota-dpr-ini-tanggapan-sri-mulyani.
Penulis : Andri Donnal Putera
Editor : Erlangga Djumena
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.