Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uber akan IPO di Pertengahan 2019

Kompas.com - 12/09/2018, 07:36 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Hanya beberapa hari setelah kabar yang muncul bahwa pesaing Uber yakni Lyft sedang mempersiapkan penawaran umum perdana di Maret atau April tahun depan, CEO Uber Dara Khosrowshahi mengatakan, aplikasi ride-hiling yang dipimpinnya masih direncanakan untuk go public pada paruh kedua tahun 2019.

“Tidak ada jaminan. Anda tidak tahu apa yang sedang dilakukan atau diinginkan pasar,” kata Khosrowshahi pekan lalu dalam wawancara dengan FOX Business dikutip Selasa (11/9/2018).

"Saya dapat menjamin Anda bahwa kami akan siap, dan semoga pasar akan siap untuk kami," imbuhnya.

Fakta bahwa Lyft telah memulai proses IPO, konon dalam upaya untuk mengalahkan Uber ke pasar publik. Hal ini tidak menjadi beban bagi Khosrowshahi, yang mengatakan ada "banyak perusahaan" dan investor yang akan berbaris di belakang Uber dan Lyft.

Pada akhir Agustus, Uber telah mempekerjakan seorang kepala keuangan baru yakni Nelson Chai untuk membantu go public.

Chai bersiap untuk memulai langkahnya di Uber minggu depan. Namun, sebuah ironi karena dia mengatakn dalam sebuah wawancara dengan Axios bahwa Uber mungkin tidak siap untuk go public tahun depan, dan kemungkinan ada penundaan.

Khosrowshahi pun akhirnya meralat pernyataan tersebut, dan mengatakan bahwa setelah pekerjaan yang sedang dilakukan Uber saat ini, dia setuju perusahaan tersebut siap untuk IPO 2019.

"Perusahaan ini sangat penting bagi dunia, dan kami memiliki beberapa teknologi yang sangat berkembang di luar sana," kata Chai.

“Jadi saya pikir kami akan siap, tetapi saya benar-benar menginginkan cap persetujuan dari CFO kami," imbuhnya.

Pendiri Uber dan mantan CEO Travis Kalanick yang hengkang pada Juni 2017 karena sejumlah skandal di perusahaan. Termasuk tuduhan pelecehan seksual dan diskriminasi.

Uber saat ini merupakan salah satu startup paling berpengaruh di dunia, dengan nilai perusahaan sebesar 72 miliar dollar AS. Para investor telah menunggu IPO perusahaan ini selama bertahun-tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com