Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonom: BI Diprediksi Kembali Naikkan Suku Bunga dalam RDG Mendatang

Kompas.com - 24/09/2018, 19:15 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia 7-Day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan sebesar 5,5 persen dinilai masih belum cukup untuk menyesuaikan dengan proyeksi kenaikan suku bunga Fed Fund Rate di Amerika Serikat.

Bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve atau The Fed, diperkirakan kembali menaikkan suku bunga dalam Federal Open Market Committee (FOMC) berikutnya dengan total kenaikan suku bunga empat kali tahun ini.

"Menurut saya, BI masih harus melakukannya lagi. Cuma, timing-nya kapan, apakah mendahului rapatnya The Fed, yaitu FOMC, ataukah sebelumnya," kata Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono saat ditemui di Yogyakarta, Sabtu (22/9/2018) malam.

Tony menjelaskan, dari hitung-hitungan sederhana, kenaikan Fed Fund Rate tercatat lebih tinggi dibanding kenaikan BI 7-DRR. Awalnya, Fed Fund Rate sebesar 0,25 persen lalu naik hingga kini sebesar 2 persen, sementara BI 7-DRR awalnya 4,25 persen lalu sekarang jadi 5,5 persen.

"Amerika naiknya 1,75 persen sementara Indonesia naiknya 1,25 persen. Dengan perbandingan itu, saya punya feeling kayaknya memang kurang kenaikan suku bunga kita," tutur Tony.

Pilihan untuk menaikkan suku bunga dirasa Tony sebagai langkah yang perlu diambil. Jika suku bunga ditahan, dia memprediksi cadangan devisa akan semakin tergerus karena harus digelontorkan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah dan menanggung beban utang luar negeri pemerintah.

Komisaris Independen PT Bank Central Asia Tbk Cyrillus Harinowo menilai, agar BI 7-DRR bisa mengimbangi kenaikan Fed Fund Rate, BI perlu menaikkan suku bunga hingga 50 basis poin (bps). Mantan Direktur di BI ini juga menyebut bahwa Indonesia punya peluang besar memposisikan diri terhadap kenaikan Fed Fund Rate karena kesempatan menaikkan suku bunga dalam setahun yang lebih tinggi dibanding AS.

"Kesempatan kita menyesuaikan dengan ritme itu ada. Amerika kesempatan menaikkan suku bunga dalam setahun itu empat kali. Sedangkan kita sampai 12 kali dalam setahun. Tinggal sekarang mau ritmenya cepat atau lambat," ujar Harinowo.

BI menjadwalkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) berikutnya pada Rabu (26/9/2018) hingga Kamis (27/9/2018). Sedangkan FOMC berikutnya dijadwalkan pada tanggal 25 dan 26 September, sehingga waktu dengan RDG BI bersamaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com