Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Buwas Bilang ke Presiden soal Impor hingga Prediksi Sri Mulyani

Kompas.com - 25/09/2018, 05:09 WIB
Erlangga Djumena

Penulis

Indeks Inovasi Bloomberg 2017 pun menempatkan Singapura di posisi nomor 6 dunia, tepat di atas Jepang dan Amerika Serikat, sementara China berada pada posisi 21.

Dikutip melalui Forbes, sebuah studi yang dilakukan perusahaan konsultan real estate Jones Lang LaSalle (JLL), Singapura merupakan negara tujuan investasi asing utama bagi raksasa teknologi China Alibaba, Baidu, dan Tencent. Begitupun Google, Amazon, dan Facebook yang memiliki operasi regional yang mapan di Singapura.

Baca selengkapnya: 5 Alasan Banyak Perusahaan Teknologi Dunia Pindah ke Singapura

4. Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Bandara Megahubs Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang menduduki posisi ke-10 sebagai bandara dengan koneksi rasio penerbangan terjadwal paling banyak atau paling terkoneksi di dunia.

Adapun di kawasan Asia Pasifik, Bandara Internasional Soetta menduduki peringkat kedua atau berada di bawah Bandara Internasional Changi di Singapura. Hal

itu berdasarkan laporan Megahubs International Index 2018 dalam The World’s Most Internationally Connected Airports yang dikeluarkan oleh lembaga air travel intelligence asal Inggris, OAG.

Adapun dalam proses penentuan nilai indeks tersebut, OAG menghitung total kemungkinan konektivitas bandara untuk penerbangan datang dan keluar dalam waktu 6 jam.

Baca selengkapnya: Soekarno-Hatta Masuk 10 Besar Bandara Megahubs Dunia

5. Ini Prediksi Sri Mulyani Soal Ekonomi RI di Tahun 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan optimismenya terhadap kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2019 mendatang. Dia menjelaskan, tanda-tanda yang menunjukkan optimisme kondisi ekonomi Indonesia sudah ditunjukkan sejak semester II tahun 2017.

"Tanda optimisme muncul dalam bentuk semester II tahun 2017 sudah menggambarkan pick up growth Indonesia muncul dari agregat demand dan supply. Kita lihat ekspor tumbuh positif, dan itu suatu perubahan," ujar Sri Mulyani ketika memberikan sambutan dalam acara Indonesia Economic Outlook (IEO) 2019 di kawasan Kementerian Keuangan, Senin (24/9/2018).

Namun sayangnya, dengan berbagai dinamika ekonomi yang muncul, ternyata pertumbuhan impor jauh lebih cepat dibandingkan dengan ekspor.

Dia mengatakan, naiknya ekspor Indonesia sebesar 4 hingga 5 persen tak sebanding dengan impor yang meningkat hingga 20 persen per tahun. Sehingga, posisi defisit transaksi berjalan Indonesia pada semester II 2018 ini mencapai 13,7 miliar dollar AS. Arus modal masuk tahun ini pun tak sebesar tahun 2016 dan 2017 lalu.

Baca selengkapnya: Ini Prediksi Sri Mulyani Soal Ekonomi RI di Tahun 2019

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com