Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Destinasi Wisata Tak Cuma Soal Infrastruktur

Kompas.com - 27/09/2018, 13:33 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah hiruk pikuk pembangunan infrastruktur, salah satu yang dibangun yakni di sektor pariwisata. Apalagi ada 10 destinasi wisata yang digadang-gadang sebagai "the new Bali".

Namun, tak hanya soal infrastruktur yang jadi hal krusial dalam membangun destinasi wisata. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, selain membangun sesuatu yang punya nilai jual, ada beberapa aspek penunjang lain yang tak kalah penting.

"Kalau membangun destinasi pariwisata itu harus dibangin secara besar-besaran, mulai infrastruktur, produk, pertunjukan, sumber daya alam, atau supporting-nya seperti hotel dan homestay-nya," ujar Darmin saat menjadi pembicara di acara Rakornas Pariwisata III di Hotel Rafles, Jakarta, Kamis (27/9/2018).

Tujuan dibentuknya destinasi wisata yakni menumbuhkan perekonomian di daerah tersebut. Oleh karena itu, perlu juga dibangun berbagai usaha penunjang seperti agen perjalanan wisata, penyediaan makanan dan minuman, jasa informasi wisata, hingga sanggar seni.

Wisatawan biasanya gemar membawa buah tangan begitu kembali ke tempat asalnya. Oleh karena itu, perlu juga dikembangkan industri kerajinan dan pusat oleh-oleh.

"Destinasi pariwisata pasti perlu investasi yang lebih sistematis mulai infrastruktur, atraksi, sampai aksesibilitas," kata Darmin.

Selain itu, harus diperhatikan juga kemudahan akses menjangkau destinasi. Jika lokasinya mudah diakses, maka semakin banyak wisatawan yang berminat.

Hal penting lainnya yang kerap diabaikan yakni soal kebersihan. Masih ada beberapa tempat wisata yang membuat wisatawan ogah berkunjung lagi ke sana karena kurang terurus dan tidak bersih.

Misalnya, di area toilet yang merupakan hal krusial. Di samping itu masalah air bersih juga menjadi salah satu isu penting di destinasi wisata.

"Kalau daerahnya kebersihannya tidak terpelihra denga baik, air bersih tidak ada, tidak bisa menikmati daerah tersebut dengan nyaman karena soal kebersihan," kata Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com