Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah, Siap-siap Harga Makanan dan Minuman Naik Akhir Tahun

Kompas.com - 27/09/2018, 17:40 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri makanan dan minuman ikut terdampak melemahnya rupiah terhadap dollar AS dalam beberapa bulan terakhir. Hingga kini, industri-industri besar belum menaikkan harga. Namun jika kondisi kurs tak kunjung membaik, rencananya akan ada kenaikan harga pada akhir 2018 atau awal 2019 mendatang.

"Perkiraan saya akan naik, akhir tahun atau awal 2019. Mudah-mudahan dollar tidak naik lagi," ujar Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) Adhi S Lukman di Jakarta, Kamis (27/9/2018).

Adhi mengatakan, saat ini fluktuasi dollar AS sulit diprediksi. Belanja modal semakin besar karena beberapa bahan baku masih diimpor. Apalagi hari ini Bank Indonesia kembali menaikkan suku bunga acuan menjadi 5,75 persen.

"Bunga naik lagi, biaya modal naik lagi. Naik kurs, naik UMP, naik semua," kata Adhi.

Baca juga: Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Suku Bunga Bisa Turunkan Laba Bank

Namun, Adhi belum dapat memastikan berapa persen kemungkinan harga makanan dan minuman akan naik. Yang pasti kata dia, masih di kisaran satu digit. Harga tidak akan naik terlalu besar karena khawatir menyebabkan inflasi.

"Untuk makanan naik 5 persen saja gede. Apalagi ke inflasi. Kan penyumbang inflasi terbesar dari makanan dan bahan makanan," kata dia.

Bagi industri menengah besar, pelemahan rupiah belum berdampak terlalu besar sehingga tak langsung bereaksi. Berbeda dengan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang paling merasakan dampak menguatnya dollar AS. Oleh karena itu, beberapa UMKM sektor makanan dan minuman sudah terlebih dulu menaikkan harga.

Adhi mengatakan, dengan pelemahan rupiah yang terus terjadi, pelaku usaha ingin agar pemerintah membenahi regulasi dan memberi kompensasi. Terutama untuk penurunan biaya bahan baku dan distribusi.

"Ini mau kita penuhi supaya biaya tidak mahal. Sehingga dengan pelemahan rupiah kita masih dapat margin dengan penurunan biaya itu," kata Adhi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com