Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hong Kong Berisiko Jadi Korban Perang Dagang AS-China

Kompas.com - 28/09/2018, 09:59 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

HONG KONG, KOMPAS.com - Sekretaris perdagangan Hong Kong Edward Yau Tang Wah meminta pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk menghentikan ketegangan perdagangan dengan China. Sebaliknya, AS dan China diminta duduk bersama untuk menghasilkan solusi. 

Sebab, adanya perang dagang AS-China membuat status Hong Kong sebagai pusat perdagangan global terancam. Yau menyatakan, Hong Kong saat ini terjebak di antara kobaran api perang dagang antara Washington dengan Beijing. 

"Faktanya, Hong Kong akan menjadi pihak yang pertama kali menderita dari ketegangan perdagangan apapun di antara pemain-pemain besar, karena kami yang paling rentan karena menjadi agen perdagangan paling terbuka," ujar Yau seperti dikutip dari South China Morning Post, Jumat (28/9/2018). 

Dalam mempertahankan perdagangan bebas, imbuh Yau, tidak ada satu negarapun yang boleh meninggalkan perdagangan global apapun alasannya. Yau juga bersikeras bahwa AS dan China harus segera mencapai resolusi. 

Ini harus dilakukan sebelum perang dagang antara kedua negara menimbulkan kehancuran besar. 

"Di saat cuaca buruk atau ragu, haruskah kita menjauh dan saling menyalahkan? Atau haruskan kita kembali terhubung dan menjembatani keraguan dan perbedaan?" tutur Yau. 

Pada tahun 2017 lalu, total perdagangan barang dan jasa antara AS dan Hong Kong hampir mencapai 70 miliar dollar AS. AS adalah mitra dagang barang terbesar Hong Kong. 

Sementara itu, Hong Kong menempati peringkat kesembilan negara tujuan ekspor terbesar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com