Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Bill Gates Beli Lahan Pertanian Rp 2,5 T hingga Sejumlah Cara ke Palu

Kompas.com - 02/10/2018, 05:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Bill Gates Beli Tanah Pertanian Senilai Rp 2,5 Triliun

Pendiri Microsoft Bill Gates menghabiskan uang sebesar 171 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,5 triliun untuk membeli 14.500 hektar lahan pertanian di Southern Washington. Bisa dikatakan, transaksi ini merupakan penjualan tanah termahal di AS sepanjang tahun ini.

Dikutip dari Bloomberg, Bill Gates membeli lahan pertanian ini bulan lalu dari John Hancock Life Insurance. Perusahaan asuransi AS itu sendiri membeli lahan tersebut "hanya" sebesar 75 juta dollar AS pada 2010 silam.

Pembelian tersebut meliputi 10.500 hektar lahan pertanian beririgasi, 3.900 hektar lahan terbuka, dan sekitar 140 hektar merupakan area yang dikenal dengan Horse Heaven Hills.

Kesepakatan penjualan lahan tersebut meliputi beberapa perusahaan, seperti Angelina Ag yang berpusat di Louisiana.

Baca selengkapnya: Bill Gates Beli Tanah Pertanian Senilai Rp 2,5 Triliun

2. Dampak Gempa Palu, Kerugian Pengusaha Ritel Capai Rp 450 Miliar

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia ( Aprindo) mencatat para anggotanya yang merupakan pengusaha ritel di Sulawesi Tengah, terutama Palu dan daerah terdampak lainnya, rugi miliaran rupiah.

Kerugian disebabkan gempa yang melanda serta adanya pengambilan sepihak barang-barang dagangan oleh masyarakat setempat yang tidak dikoordinasikan oleh pemda.

"Aprindo mencatat kerugian sekitar Rp 450 miliar dialami anggota-anggota Aprindo yang memiliki gerai toko modern, antara lain Ramayana, Matahari, Hypermart, Alfamidi, dan lainnya yang berlokasi di Poso, Palu, dan Donggala," kata Ketua Umum Aprindo Roy Nicholas Mandey kepada Kompas.com pada Minggu (30/9/2018) malam.

Roy merinci, kerugian senilai Rp 450 miliar itu meliputi kerusakan bangunan, display barang dagangan dan stok barang di gudang, hingga setidaknya lima orang korban jiwa dari penjaga toko yang bertugas saat gempa dan tsunami terjadi. Sampai saat ini, seluruh gerai yang terdampak belum bisa beroperasi.

Baca selengkapnya: Dampak Gempa Palu, Kerugian Pengusaha Ritel Capai Rp 450 Miliar

3. Sejumlah Cara Menuju Palu dan Donggala

Masalah akses jadi kendala utama untuk menjangkau kawasan Palu, Donggala, serta daerah terdampak lainnya pascagempa dan tsunami di Sulawesi Tengah. Meski begitu, masih ada beberapa jalur yang aman untuk dilalui sembari personel TNI di lapangan membuka jalur lain yang masih tertutup oleh puing bangunan dan longsor.

Kementerian Perhubungan memetakan akses dari tiga pintu masuk, yaitu darat, laut, dan udara. Dari ketiga pintu masuk tersebut, yang paling tidak ada kendala adalah jalur laut karena beberapa pelabuhan yang tadinya lumpuh sudah bisa dioperasikan.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengungkapkan, masyarakat bisa menuju Palu dari Makassar melalui jalan provinsi maupun jalur alternatif. Tapi, untuk sementara hanya bisa dilewati menggunakan mobil berukuran kecil.

"Bisa juga masuk ke Palu dari Sulawesi Barat, Mamuju, dan Poso. Artinya, ini tidak terisolasi sama sekali," kata Budi pada Sabtu (29/9/2018) lalu.

Baca selengkapnya: Sejumlah Cara Menuju Palu dan Donggala

4. Ini 10 Sekolah Bisnis Terbaik di Dunia

Quacquarelli Symonds (QS) baru-baru ini memeringkat 251 program sekolah/universitas yang mempunyai program manajemen bisnis (MBA) paling terkemuka di dunia. Hal itu sebagai upaya untuk menentukan sekolah bisnis terbaik di dunia.

Pemeringkatan tersebut berdasarkan penelitian QS terhadap 13 kriteria dalam lima kategori. Yakni kelayakan kerja, hasil kewirausahaan dan alumni, laba atas investasi, kepemimpinan, dan keragaman. Mereka juga mengumpulkan data dari puluhan ribu pengusaha di seluruh dunia.

Hasilnya, universitas-universitas Amerika Serikat (AS) mendominasi daftar tersebut dengan Stanford dan Harvard menduduki dua besar

Baca selengkapnya: Ini 10 Sekolah Bisnis Terbaik di Dunia

5. Kekayaan Elon Musk Tergerus 1,5 Miliar Dollar AS

Kekayaan CEO Tesla Elon Musk anjlok 1,5 miliar dollar AS selepas Komisi Pasar Modal (SEC) Amerika Serikat menuntut Tesla lantaran telah memberikan keterangan palsu kepada investor dengan mengatakan akan membuat perusahaan produsen mobil elektrik miliknya menjadi privat, alias sahamnya tak lagi diperdagangkan kepada publik di bursa.

Dalam tuntutannya, SEC juga mencari celah agar Musk tak lagi memimpin perusahaan tersebut.

Tak hanya Musk, pendiri Facebook Mark Zuckerberg pun mengalami hal yang kurang lebih sama. Kekayaannya terkikis 2 miliar dollar AS selepas Facebook melaporkan adanya penemuan pelanggaran keamanan yang berpengaruh terhadap 50 juta akun di platform media sosial ini.

Dikutip dari Bloomberg, saham Facebook pun anjlok 2,7 persen pada perdagangan Jumat (28/9/2018), menjadi 164,28 dollar AS per lembar saham. Adapun saham Tesla anjlok 13 persen menjadi 267,38 dollar AS per lembar saham.

Baca selengkapnya: Kekayaan Elon Musk Tergerus 1,5 Miliar Dollar AS


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com