Harian Kompas edisi 23 September 1998 menulis, rencana awal penggabungan dengan cara konsolidasi atau melebur empat bank pemerintah (Bank Exim, Bapindo, BBD, dan BDN) menjadi satu bank baru yang disebut Bank Mandiri.
Bank Exim sedianya menjadi surviving bank, yang berarti akan mengakuisisi tiga bank lainnya, yaitu Bapindo, BBD, dan BDN. Akan tetapi, pola ini menimbulkan reaksi negatif dari beberapa karyawan bank yang akan diakuisisi, seperti dari BDN.
Baca juga: Naik 28,7 Persen, Laba Bersih Bank Mandiri Capai Rp 12,2 Triliun
Akhirnya, pemerintah membuat terobosan baru untuk menggabungkan semuanya. Pemerintah menunjuk bank terbesar Jerman, Deutsche Bank untuk membantu direksi Bank Mandiri mempercepat dan memuluskan proses integrasi keempat bank.
Aset keempat bank, yang kualitasnya dinilai baik atau cukup baik, secara bertahap dipindahkan ke Bank Mandiri.
Dalam periode itu dilakukan secara bertahap pengalihan-pengalihan atau operasional aset, kewajiban, kegiatan, fungsi-fungsi operasional dari bank dan juga personalia ditargetkan bisa dilaksanakan secara berkesinambungan dalam jangka waktu dua tahun proses itu.
Dengan demikian, keseluruhan pelayanan kepada para nasabah, baik debitur lebih lagi nasabah penabung tetap dilakukan secara normal, tanpa ada suatu gejolak atau pun suatu perubahan yang merepotkan nasabah.
Setelah melalui proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di segala bidang, Bank Mandiri berhasil membangun organisasi bank yang solid dan mengimplementasikan core banking system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system dari keempat bank sebelumnya yang saling terpisah.
Setelah itu, bank ini mulai memberikan layanan dan programnya kepada masyarakat baik itu tabungan, giro, deposito, prabayar, kartu kredit (visa) dan KPR.
...
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.