Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Lokasi Dapur Umum Kemensos di Daerah Bencana Sulawesi Tengah

Kompas.com - 03/10/2018, 07:31 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sosial menyediakan sembilan lokasi dapur umum yang diperuntukkan bagi para korban bencana Palu, Donggala, dan daerah lain di Sulawesi Tengah. Dapur umum tersebut menyediakan makanan seperti nasi, berbagai lauk, hingga ragam makanan kecil lainnya yang bisa dinikmati para korban selama tinggal di pengungsian.

"Di satu dapur umum, (dalam) satu jam bisa memasak 500 bungkus nasi. Anak-anak Tagana (Taruna Siaga Bencana) sudah memasak untuk mereka di pengungsian," kata Staf Ahli Menteri Sosial Syahabuddin dalam diskusi di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Selasa (2/10/2018) malam.

Syahabuddin menjelaskan, personel Tagana di satu dapur umum bisa membuat hingga 2.000 porsi untuk satu kali memasak. Makanan yang tersedia di tiap dapur umum minimal ada nasi, lalu ikan sarden, biskuit, hingga kecap dan kelengkapan bahan makanan lainnya.

Meski begitu, Syahabuddin menyebut ada kendala dari sisi komunikasi dan transportasi yang menyebabkan dapur umum belum melayani secara maksimal. Seperti adanya bahan makanan yang terkendala saat pengiriman karena keterbatasan slot pesawat yang harus antre dengan pesawat lain yang sama-sama mengangkut bantuan.

Baca juga: Ahli Waris Korban Gempa Sulteng Bisa Klaim Asuransi Tanpa Dokumen, asal...

"Kemensos masih ada satu pesawat carter dari Halim, mengangkut logistik dari gudang kami di Bekasi, tapi karena pesawatnya masih antrean, maka kami diarahkan ke Makassar, transit, baru ke Palu," tutur Syahabuddin.

Berikut lokasi dapur umum Kemensos di Palu dan sekitarnya:
- Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah (sudah beroperasi)
- Rumah Jabatan Gubernur (sudah beroperasi)
- Desa Lasoani Kawatuna (sudah beroperasi)
- Lapangan Wali Kota Palu (sudah beroperasi)
- Perumnas Balaroa (sudah beroperasi)
- Kelurahan Siranindi, Palu Barat (sudah beroperasi)
- Parigi (dalam persiapan)
- Sigi (dalam persiapan)
- Donggala (dalam persiapan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com