Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masyarakat Diminta Tak Mudah Percaya Info Simpang Siur Soal Bencana

Kompas.com - 03/10/2018, 14:56 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selama masa pemulihan pasca gempa, masyarakat diminta tenang dan tak mudah terpancing isu simpang siur. Sebab, media sosial mulai ramai memviralkan kabar yang tak jelas kebenarannya.

Kepala Bagian Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Rudy Suhendar mengatakan, salah stau informasi yang beredar yakni Palu akan tenggelam.

"Entah ini info dari mana. Kami sampaikan, tidak akan sebesar itu. Tidak perlu ketakutan," ujar Rudy di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Namun ternyata, informasi tersebut dipercaya oleh sebagian masyarakat Palu yang tertimpa musibah. Sejumlah pengungsi berkumpul di bandara agar dapat diangkut pergi dari Palu. Tak hanya itu, beredar pula informasi hoaks soal gempa di Jakarta dan Bandung.

"Berita ini jelas meresahkan. Yang penting, kita harus tetap waspada," kata Rudy.

Rudy mengingatkan agar masyarakat mengenali betul kondisi geografis di mana dia tinggal untuk mengantisipasi bencana.

Agar mendapat informasi yang valid bisa menghubungi BMKG ataupun kemeterian terkait.

Bagi masyarakat yang sudah terlanjur tinggal di zona lemah, perlu persiapan yang lebih besar. Misalnya, dengan membangun tempat tinggal yang tahan gempa.

Sementara itu, sosialisasi soal antisipasi gempa sudah banyak dilakukan, terutama di tempat umum.

"Ada leaflet, ada briefing bagaimana evakuasi kalau ada kegiatan di hotel," kata Rudy.

"Itu hal yang memang masyarakat kita harus tahu sehingga kalau ada info itu tidak dihadapi dengan kepanikan," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com