Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Likuiditas Perbankan Berlebih hingga Rp 500 Triliun

Kompas.com - 05/10/2018, 15:42 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Kenaikan suku bunga dan kondisi ekonomi yang belum stabil menyebabkan masyarakat dan korporasi lebih memilih menyimpan duit di bank.

"Likuiditas industri perbankan saat ini sekitar Rp 500 triliun, ekses likuiditasnya," kata Santoso, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kamis (3/10/2018).

Wimboh menambahkan, likuiditas bank secara individu tidak ada masalah. Kondisi industri perbankan tumbuh bagus dengan rata-rata rasio kecukupan modal sekitar 23 persen.

Per Agustus 2018, pertumbuhan kredit 12,12 persen secara year on year (yoy). Pertumbuhan kredit ini didorong oleh perbaikan harga komoditas yang mulai membaik.

Perbaikan harga komoditas ini mengungkit ekonomi di luar Jawa. Permintaan alat berat juga meningkat. Sejauh ini risiko kredit di indusri perbankan masih terkendali.

Menurut data OJK, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) perbankan masih terkendali. NPL perbankan terakhir per Agustus 2018 berada di 2,74 persen.

Wakil Direktur Bank BNI Herry Sidharta mengatakan, saat ini, BNI berhasil menjaga likuiditas dengan baik. "Ini tecermin pada loan to deposit ratio (LDR) per Agustus 2018 yang stabil pada level 88,6 persen," kata Herry.

Bank BNI akan menggunakan strategi pengelolaan aset dan liabilitas secara efektif. Terutama pada pengelolaan dana murah atau current account saving account (CASA).

Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria mengatakan, per Agustus 2018, LDR di posisi 95 persen hingga 96 persen. "LDR bank BUKU III tinggi di atas 100 persen, kami akan mengejar target ideal sebesar 92% hingga akhir tahun nanti ," ujar Taswin.

Demi memperbesar dana masyarakat, Maybank Indonesia akan semakin rajin menyasar segmen konsumen ritel.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Likuiditas perbankan berlebih hingga Rp 500 triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com