Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memahami Rupiah Lewat Pendekatan Aeronautical Habibie

Kompas.com - 09/10/2018, 13:04 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Ekonomi Universitas Gadjah Mada Tony Prasetiantono saat berbincang beberapa waktu lalu dengan Kompas.com, mengungkapan beberapa kebijakan massa pemerintahan BJ Habibie.

Pada 21 Agustus 1998, pemerintah mengeluarkan paket restrukturasi perbankan untuk membangun kembali perbankan yang sehat. Lewat kebijakan ini beberapa bank di-merger untuk menjadi bank baru yang kuat dari sisi pendanaan, salah satu hasilnya adalah Bank Mandiri.

Pemerintahan Habibie juga mengambil keputusan besar untuk memisahkan Bank Indonesia (BI) dari pemerintah. Dengan pemisahan itu, BI menjelma menjadi lembaga independen dan mendapatkan lagi kepercayaan.

Umar mengatakan, kebijakan Habibie memisahkan BI dari pemerintah sangat simple yakni agar BI tidak lagi diperintah atau ditekan oleh penguasa seperti massa Orde Baru.

Selain itu masuknya investor asing dan mulai pulihnya kepercayaan berimbas kepada penguatan nilai tukar rupiah.

Meski sempat ada di jurang Rp 16.800 per dollar AS, nilai tukar rupiah secara perlahan merangkak naik hingga mampu menguat di angka Rp 6.500 per dollar AS di era Habibie.

Kondisi pertumbuhan ekonomi membaik menjadi 0,79 persen pada 1999, naik dari 1998 yang sempat -13,13 persen.

Begitupun dengan tingkat kemiskinan jadi 23,4 persen pada 1999, menurun dari 1998 yang mencapai 24,2 persen. Ketimpangan atau gini ratio pada 1998-1999 sebesar 0,3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com