Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani: Neraca Perdagangan Surplus, Ekspor Belum Sesuai Harapan

Kompas.com - 16/10/2018, 05:30 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan neraca perdagangan surplus sebesar 0,23 miliar dollar AS.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, meski sudah mengalami surplus, namun hal tersebut lebih disebabkan impor yang semakin menurun. Sedangan ekspor masih belum sesuai dengan harapan.

"Impornya mulai menurun dari ekspor, meskipun masih melemah. Belum meningkat setingkat yang kita harapkan. Kita harapkan akan terus meningkat," ujar Sri Mulyani ketika ditemui awak media di kawasan DPR RI, Senin (15/10/2018).

Menurutnya, surplusnya neraca perdagangan sudah menunjukkan tren yang positif dan diharapkan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) dapat terjaga hingga akhir tahun.

Sementara Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, surplusnya neraca perdagangan merupakan tanda-tanda awal yang mengarah pada perkembangan membaik.

"Meskipun dalam jangka pendek di kuartal III CAD belum bisa menurun drastis mungkin ada kecenderungan lebih tinggi dari kuartal kedua. Tetapi di tahun 2019 mengonfirmasi perkiraan kami CAD di 2019 sekitar 2,5 persen. Kalau tahun ini kan tetap di bawah 3 persen, tetapi mengarah ke 3 persen," ujar dia.

Mengenai pertumbuhan ekspor yang cenderung melambat, Perry menjelaskan, permintaan batu bara dan komoditas lain selain crude palm oil (CPO) masih cenderung rendah. Ditambah lagi sebagain besar permintaan dari komoditas tersebut berasal dari China.

"Dengan pertumbuhan ekonomi Tiingkok melambat ya wajar permintaan ke komoditas agak melambat tapi kita juga sudah bersyukur bahwa ekspor kita naik cuma memang untuk menggenjot lebih tinggi lagi kalau hanya bertumpu pada komoditas agak susah," jelas Perry dalam kesempatan yang sama.

Sebagai informasi, BPS mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 0,23 miliar dollar AS.

Surplus di sektor nonmigas disebabkan turunnya angka ekspor sebesar 6,58 persen dibandingkan Agustus 2018. Nilainya turun 13,62 miliar dollar AS.

Sementara angka impor nonmigas turun lebih besar, yakni 10,52 persen dibandingkan Agustus 2018. Nilainya turun 12,32 miliar dollar AS.

Sedangkan ekspor migas defisit 6,58 persen senilai 14,83 miliar dollar AS dibandingkan Agustus 2018. Sementara impor migas turun 13,18 persen dibanding bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com