Rugard menekankan bahwa selain untuk peningkatan produktivitas, pengembangan lahan rawa yang dilakukan Kementan juga penting untuk memastikan praktik pertanian berkelanjutan.
Kementan sendiri, menurut dia, telah mempromosikan penerapan praktik-praktik pertanian yang baik terkait dengan penerapan model FAO untuk Intensifikasi Produksi Pangan yang berkelanjutan.
"Hal itu ada pada intensifikasi praktik akuakultur dengan model padi dengan ikan atau dikenal sebagai "mina-padi", dan intensifikasi produksi unggas, yang mendiversifikasi sistem pangan dan membuatnya lebih menguntungkan," beber Rugard.
Hal yang sama dikatakan pula oleh Darmin. Menko Perekonomian ini menekankan pentingnya pembentukan klaster dalam kelembagaan pentani untuk menjaga aspek berkelanjutan di sektor pertanian.
BACA JUGA: Kementan Ungkap Teknologi untuk Sulap Rawa Jadi Lahan Pertanian
Ia mencontohkan ada 4.000 hektar (ha) lahan pertanian rawa yang akan dikembangkan di Jejangkit. Maka akan sangat baik jika dibuat kalster per 100 ha.
"Jika berkelompok, petani bisa merancang pertaniannya untuk lebih berdaya saing dan bertanggung jawab. Baik saat pengolahan lahan, pemilihan benih, preferensi komoditas, menanam, pasca panen hingga pemasaran. Rawa bukan hanya produktif tapi harus sustainabel," jelas Darmin.
Sementara itu, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo yang juga hadir dalam pembukaan tersebut menyatakan, senang dan mendukung penuh kebijakan yang sangat baik ini. Ia berkomitmen untuk mengawal agenda-agenda besar sektor pertanian dibawah kepemimpinan Amran dari sisi regulasi.
Adapun Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor selaku tuan rumah penyelenggara HPS mengatakan, melihat kerja sama yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh petani sebagai ujung tombak serta kunci untuk memenuhi pangan nasional.
Sebagai informasi, sebanyak 16 Duta Besar dan sejumlah perwakilan dari negara-negara sahabat yang hadir dalam kegiatan tersebut sebelumnya telah dilibatkan dalam rangkaian acara, seperti diplomatic tour, workshop internasional, hingga gelar teknologi pengembangan lahan rawa.
Upaya ini dilakukan untuk menyatukan langkah, serta memperkenalkan kemajuan dan inovasi sektor pertanian Indonesia menuju lumbung pangan dunia 2045.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.