JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan kredit perbankan periode September 2018 meningkat. Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, data sementara BI untuk bulan September, kredit tumbuh 12,75 persen atau lebih tinggi dari periode sebelumnya.
"Mengenai kredit perbankan data-data sementara untuk September pertumbuhan kredit terus meningkat, data Septembet sementara pertumbuhan kredit 12,75 persen lebih tinggi dari sebelumnya," ujar Perry ketika memberi penjelasan kepada awak media, Jumat (19/10/2018).
Beberapa komponen yang mendorong pertumbuhan kredit ini di antaranya adalah kredit modal kerja dan investasi, kemudian sektor manufaktur yang berorientasi ekspor yang tumbuh lebih tinggi dibanding sektor jasa.
Perry pun menambahkan, saat ini kualitas aktivitas intermediasi perbankan masih cukup baik dalam penyaluran kredit.
Baca juga: Kredit Infrastruktur, Bank Mandiri Telah Salurkan Rp 169,8 Triliun
Sebelumnya, melalui Survei perbankan Bank Indonesia menunjukkan adanya pengetatan kebijakan penyaluran kredit pada kuartal IV-2018.
Hal itu terlihat dari Indeks Lending Standar (ILS) sebesar 17,7 persen, lebih tinggi dari 3,8 persen pada kuartal sebelumnya. Pengetatan penyaluran kredit terutama akan dilakukan terhadap kredit investasi dan kredit modal kerja dengan ILS masing-masing 16,3 dan 15,2 persen.
Sedangkan untuk kredit konsumsi seperti KPR/KPA, UMKM, dan kredit konsumsi lainnya, masih relatif longgar. Untuk KPR/KPA lebih ketat 0,4 persen, UMKM minus 0,3 persen, dan kredit konsumsi lainnya 2 persen.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.