Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Tanda Gaya Hidup Anda Tak Sesuai dengan Pendapatan

Kompas.com - 22/10/2018, 08:08 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Kemudahan pembayaran yang diberikan oleh toko-toko online sebaiknya jangan dipandang sebagai sesuatu yang menguntungkan. Sebaliknya, hal ini mendorong Anda untuk bersikap konsumtif.

Kuatkan diri Anda terhadap berbagai godaan dari belanja online. Gunakan voucher dan cashback secara bijak, yakni untuk mengurangi pengeluaran, bukan menambah pengeluaran.

5.  Berburu barang mewah dan berkelas

Memakai barang mewah dan berkelas tentu akan menaikkan citra Anda di lingkungan pergaulan. Tapi, Anda tidak perlu memaksakan diri untuk memakai barang-barang mewah jika kondisi finansial Anda tidak mencukupi. Apalagi jika Anda menghalalkan pinjaman demi membeli barang tersebut.

Barang murah sekalipun dapat mempercantik penampilan asal Anda tahu cara memadukannya. Meskipun murah, tetap perhatikan kualitas barang tersebut agar Anda tidak sering membeli barang baru dikemudian hari.

6.  Utang kartu kredit semakin ,enumpuk

Jika dibayarkan secara teratur, utang kartu kredit dapat berkurang secara perlahan. Jika yang terjadi adalah sebaliknya, lambat laun pendapatan yang Anda miliki bakal habis untuk membayar cicilan kartu kredit. Pada akhirnya Anda tidak punya uang lagi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk membeli makanan.

Coba hitung kembali cicilan kartu kredit yang perlu dibayarkan. Apabila persentasenya lebih dari 30 persen, Anda harus mampu hidup dua kali lebih hemat demi menstabilkan kondisi keuangan. Pangkas kebutuhan yang tidak terlalu perlu, misalnya jajan atau belanja pakaian.

7.  Merasa tersaingi oleh kekayaan orang lain

Apakah Anda sering iri karena teman sering gonta-ganti tas bermerek? Nah, buang jauh-jauh rasa iri tersebut. Ini akan memacu Anda untuk menghabiskan lebih banyak uang hanya untuk bisa menandingi gayanya itu.

Perlu Anda ingat, hidup bukan sebuah kompetisi, jadi tidak perlu bersaing dengan orang lain untuk menunjukkan siapa yang paling hebat. Nikmati apa yang ada pada diri Anda. Jika keuangan sudah terlanjur kacau balau karena sifat “merasa tersaingi”, segera diskusikan kepada konsultan keuangan.

Artikel ini merupakan kerja sama dengan Cermati.com. Isi artikel di luar tanggung jawab Kompas.com.
 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com