Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sebut Sejumlah Masalah Masih Menghantui Perairan Global

Kompas.com - 29/10/2018, 19:12 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, masih ada berbagai masalah yang dihadapi perairan global. Beberapa masalah itu mulai dari penangkapan ikan secara ilegal hingga sampah yang berserakan di lautan.

Dia menyebutkan masalah itu yakni pertama, adalah penangkapan ikan secara ilegal atau illegal fishing.

“Melihat jelas tantangan yang dihadapi oleh laut kita. Kejatahan di laut semakin marak, IUU fishing, di mana data terbaru mengatakan nilai jumlah ikan yang dimabil secara ilegal sebesar 26 juta ton atau bernilai 10-23 miliar dollar AS tiap tahun,” ujar Jokowi pada acara Our Ocean Conference (OOC) di Nusa Dua, Bali, Senin (29/10/2018).

Baca juga: Jokowi: Laut adalah Masa Depan Kita

Selain illegal fishing, Jokowi kemudian menyebut masalah selanjutnya yakni mulai dari perompakan hingga perbudakan dan perdagangan manusia.

“Adanya perompakan, pedagangan manusia, penyelundupan obat-obatan, perbudakan, dan lain-lain,” tutur dia.

Tak hanya itu, Jokowi juga menyebutkan permasalahan laut lainnya yakni terkait tumpang tindih klaim maritim.

“Tumpang tindih klaim maritim yang jika tidak diselesaikan melalui negosiasi dan hukum internasional dapat mengancam stabilitas,” ucapnya.

Baca juga: Ingatkan Pentingnya Laut, Jokowi Pun Berpuisi...

Dia menegaskan, hukum internasional ini harus menjadi pemandu bagi penyelesaian klaim maritim. Poin selanjutnya yang tak luput disoroti oleh Jokowi adalah kondisi kesehatan laut yang makin memprihatinkan.

Dia menyebutkan, berbagai masalah terkait kesehatan laut saat ini.

“Sampah plastik, polusi air, rusaknya terumbu karang, pemanansan suhu laut, naiknya permukaan air laut, dan lain-lain,” jelas Jokowi.

Karena berbagai masalah itu, Jokowi tak lupa mengimbau dan mengajak semua pihak untuk cepat tanggap menghadapi berbagai tantangan tersebut. Khususnya setelah acara Our Ocean Conference 2018 berlangsung.

“Jangan terlambat berbuat untuk laut kita. Kita butuh revolusi mental untuk menangani laut secara berkesinambungan, OOC harus jadi revolusi mental global penanganan laut,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com