Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uni Eropa Buat 23 Komitmen 300 Juta Euro untuk Konservasi Laut

Kompas.com - 31/10/2018, 09:30 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Uni Eropa (UE) membuat 23 komitmen baru pada Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Nusa Dua, Bali yang ditujukan bagi tata kelola laut.

Melalui, Komisi Eropa mereka mengumumkan komitmen dan dukungan pendanaan senilai 300 juta euro, bagi berbagai inisiatif termasuk program-program penanganan sampah plastik, mendorong ekonomi biru (blue economy) yang lebih berkelanjutan, serta meningkatkan kegiatan riset dan pengawasan kelautan.

Kontribusi penting ini diberikan di luar komitmen UE senilai lebih dari 550 juta euro, yang disampaikan saat UE menjadi tuan rumah konferensi Our Ocean di Malta tahun lalu.

Perwakilan Tinggi/Wakil Presiden Uni Eropa Federica Mogherini mengungkapkan, kondisi lautan secara global begitu mendesak dan membutuhkan aksi global yang tegas.

"Melalui 23 komitmen barunya, Uni Eropa terus melanjutkan upaya manajemen lautan yang berkelanjutan untuk memastikan keamanan, kebersihan dan kelestariannya. Tidak satu pun negara dapat berhasil melakukan hal ini sendiri. Perjuangan ini membutuhkan keteguhan, konsistensi dan kerjasama, antar dan di luar Uni Eropa, dan dalam semangat inilah hari ini kami memperbarui komitmen dalam melindungi lautan kita," jelas Mogherini, Rabu (31/10/2018).

Komisioner Karmenu Vella yang bertanggungjawab atas urusan Lingkungan, Kelautan dan Perikanan menjelaskan, pendudukan global harus segera mengurangi sampah laut dan sumber-sumber polusi lainnya.

"Menghentikan penangkapan ikan ilegal dan mendukung ekosistem laut yang rapuh. Kita perlu memantapkan ekonomi biru melalui penciptaan pekerjaan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, serta didukung penelitian yang canggih dan teknologi mutakhir. Berdasarkan alasan inilah kami memandang perlu lahirnya komitmen-komitmen tersebut," imbuh Vella.

23 komitmen baru yang diteken ini adalah upaya untuk meningkatkan kondisi lautan dan mengelola potensinya. Hal tersebut termasuk penyediaan 100 juta euro bagi penelitian dan pengembangan (litbang) dalam rangka penanganan polusi sampah plastik.

Dialokasikan pula dana sebesar 82 juta untuk kegiatan riset laut dan kelautan termasuk kajian seputar ekosistem, pemetaan dasar laut dan pengembangan sistem akuakultur yang inovatif. Komitmen baru UE ini juga hadir dalam bentuk investasi senilai 18,4 juta euro untuk menciptakan ekonomi biru Eropa yaitu sektor ekonomi yang bertumpu pada lautan dan berbagai sumber dayanya secara lebih berkelanjutan.

Demonstrasi program observasi bumi yang diinisiasi UE dan diberi nama Copernicus, menjadi salah satu hal yang dipromosikan dalam daftar komitmen baru tersebut. Dukungan bagi program tersebut akan ditingkatkan dengan tambahan dana sebesar 12,9 juta euro bagi upaya keamanan kelautan dan bagi riset-riset yang didedikasikan untuk layanan lingkungan pesisir. 

Dukungan tersebut di luar dana sebesar 27 juta euro yang telah diberikan kepada Copernicus saat Our Ocean Conference 2017. Sistem Pengawasan Maritim Copernicus secara strategis menopang berbagai komitmen UE untuk memperkuat keamanan dan penegakan hukum kelautan.

UE bergabung dengan Program Lingkungan Persatuan Bangsa-Bangsa dan mitra-mitra internasional lainnya dalam membentuk koalisi akuarium dalam memerangi polusi plastik. Sampah lautan di Asia Tenggara, khususnya di China, Indonesia, Jepang, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam akan ditangani melalui berbagai proyek yang didukung dana sebesar 9 juta euro dari Uni Eropa.

Di samping itu, masih terdapat dana sebesar 7 juta euro yang dialokasikan bagi perlindungan ekosistem laut yang ada di kawasan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com