Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Timur Melejit, Bali-Nusa Tenggara Anjlok

Kompas.com - 05/11/2018, 14:41 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ekonomi Indonesia pada kuartal III-2018 tumbuh 5,17 persen. Pulau Jawa masih menjadi kontributor terbesarnya.

Namun pada kuartal III-2018, terlihat adanya peningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia Timur yakni Maluku dan Papua. Bahkan, persentasenya lebih besar dari dari Jawa sekalipun.

"Struktur ekonomi Indonesia masih tetap didominasi Jawa. Share-nya 58,57 persen. Untuk mengubah struktur ini perlu waktu lama. Pertumbuhannya 5,74 persen (secara tahunan)," ujar Kepala BPS Suhariyanto, Jakarta, Senin (5/11/2018).

Baca juga: Kuartal III 2018, Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,17 Persen

"Tapi Indonesia timur tumbuhnya lebih tinggi seperti Maluku dan Papua tumbuh 6,87 persen dengan share 2,51 persen (terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia)," sambung dia.

Sementara itu pulau lain yang pertumbuhannya di atas 6 persen yakni Sulawesi. BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Sulawesi sebesar 6,74 persen pada kuartal III-2018.

Disusul oleh Jawa 5,74 persen, Sumatera 4,72 persen, Kalimantan 3,45 persen dan Bali-Nusa Tenggara yang justru anjlok minus 0,65 persen.

Baca juga: Jaga Momentum Pertumbuhan Ekonomi, Masyarakat Harus Punya Jiwa Usaha

Khusus untuk Bali-Nusa Tenggara, Suhariyanto mengatakan bahwa penurunan pertumbuhan ekonomi itu disebabkan dua hal.

"Share ekonomi Bali-Nusa Tenggara 3,04 persen. Penurunan akibat gempa dan penurunan produksi dari Amman Mineral," kata dia.

Adapun Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal III-2018 mencapai Rp 3.835,6 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com