Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi: Besi dan Baja Adalah Induk Industri

Kompas.com - 09/11/2018, 14:46 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) Silmy Karim mengungkapkan, industri besi dan baja merupakan induknya perindustrian atau mother of industry saat ini, termasuk di Indonesia. Sebab, sektor ini dinilai sangat penting dan memiliki peran yang sangat besar.

"Kita sangat memahami bahwa, industri besi dan baja merupakan mother of industry. Jadi TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) yang kompetitif suatu negara itu tergantung kepada industri bajanya," katanya di kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Jakarta, Jumat (9/11/2018).

Menurut Silmy, saat ini Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lain dalam hal hasil produksi besi dan baja, seperti China, Korea, dan sejumlah negara lainnya. Kendati demikian, Indonesia memiliki potensi dan kesempatan mengejar ketertinggalan itu.

"Kita tahu (China, Korea dan negara-negara lain) sangat luar biasa (memproduksi besi dan baja). Ini harus juga diikuti oleh Indonesia. Indonesia sebagai negara besar, saat ini nomor 16 kekuatan ekonomi dunia dan akan diramalkan menjadi nomor 5," sebut dia.

Dia berharap, ke depannya produk besi dan baja dalam negeri akan mendapat kerpercayaan untuk digunakan dalam proyek-proyek yang nantinya digarap, baik oleh pemerintah maupun pihak swasta.

Guna mencapai itu, IISIA telah meneken nota kesepahaman dengan SKK Migas terkait peningkatkan penggunaan produk besi dan baja dalam negeri untuk kebutuhan kegiatan usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Nasional.

Kini Indonesia terus berupaya untuk meningkatkan kemampauan dan kapasitas industri baja nasional. Sehingga mampu bersaing secara sehat, dengan harga wajar serta memenuhi selurh spesifikasi teknis yang dibutuhkan oleh industri Hulu Minyak dan Gas Bumi Nasional.

IISIA berharap dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini menjadi langka konkrit dan strategis dalam upaya meningkatkan pengunaan produk besi dan baja dalam negeri untuk memenuhi seluruh kebutuhan kegiatan usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi Nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com