Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengalaman Nonton Video Mobile di Asia Tenggara Masih Rendah

Kompas.com - 09/11/2018, 15:58 WIB
Aprillia Ika

Editor

KOMPAS.com - Pengalaman menonton video di Indonesia masih rendah menurut hasil analisis Open Signal dalam laporan State of Mobile Video yang dirilis 31 Oktober 2018. Dari 14 negara Asia dan Australia yang disurvei, Indonesia berada di urutan ke-12.

Analisa pengalaman nonton video yang dibuat Open Signal menggunakan skala 0 hingga 100, dimana 100 adalah nilai tertingginya. Nilai tersebut menggambarkan berbagai macam kategori kualitas video.

Myanmar, Vietnam dan Thailand masing-masing berada di urutan 8,9 dan 10. Sementara urutan 11 adalah Malaysia, yang berada satu tingkat di atas Indonesia. Kemudian dua negara di bawah Indonesia adalah Kamboja di urutan 13 dan Filipina di urutan 14.

Baca juga: Operator Telko Harus Manfaatkan Layanan Video untuk Bertumbuh

"Dari 14 negara yang kami survei, kami melihat kesenjangan besar pengalaman menonton yakni antara Singapura dengan skor 66,9 di posisi pertama dengan Filipina di skor 35 di posisi 14," tulis rilis Open Signal, Jumat (9/11/2018).

Survei Open Signal dalam laporan State of Mobile Video yang dirilis 31 Oktober 2018. Dari 14 negara Asia dan Australia yang disurvei, Indonesia berada di urutan ke-12. 
Dok. Open Signal Survei Open Signal dalam laporan State of Mobile Video yang dirilis 31 Oktober 2018. Dari 14 negara Asia dan Australia yang disurvei, Indonesia berada di urutan ke-12.

Lebih lanjut menurut lembaga ini, pengalaman menonton di Asia Tenggara masih sangat rendah skornya lantaran rata-rata kecelatan unduh video di Kamboja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand dan Vietnam hanya 10 Mbps atau kurang.

"Tidak heran jika enam negara tersebut masuk peringkat bawah untuk pengalaman menonton video mobile," lanjut Open Signal.

Indonesia

Skor pengalaman menonton video secara mobile di Indonesia, periode Juni-September 2018, oleh Open Signal. Dok. Open Signal Skor pengalaman menonton video secara mobile di Indonesia, periode Juni-September 2018, oleh Open Signal.

Open Signal melaksanakan survei pengalaman menonton di Indonesia pada 8,4 juta pengalaman menonton serta 1,2 juta device (handphone atau tablet) untuk menonton vodeo secara mobile. Survei dilaksanakan pada 20 Juni-28 September 2018.

Hasilnya, skor teratas pengalaman menonton yakni dari operator Telkomsel sebesar 53,08. Disusul XL sebesar 45,19. Kemudian Smartfren sebesar 40,44. Kemudian Tri sebesar 38,86. Terakhir Indosat sebesar 30,57.

Menurut Open Signal, hanya layanan video Telkomsel dan XL yang masuk kategori fair. Sementara untuk masuk ke kategory very good seperti di Singapura yang menempati posisi puncak, harus punya batas skor 65.

Baca juga: Tren Baru, Video Online Jadi Patokan Konsumen Berbelanja Produk

Sebagai informasi tambahan, Telkomsel melihat masih rendahnya pengalaman menonton di Indonesia menjadi peluang bisnis tersendiri.

Telkomsel menggarap segmen layanan video dengan membangun platform nonton video bernama MAXstream yang dirilis sejak Juni 2018.

Aplikasi video yang jadi Official Mobile Partner untuk World Cup 2018 ini berisi berbagai konten seperti film, TV show, olahraga, maupun kartun dari berbagai saluran layanan video on demand dan TV internasional.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com