Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mana Lebih Oke, Sukuk Tabungan, ORI, atau Deposito?

Kompas.com - 13/11/2018, 06:35 WIB
Erlangga Djumena

Editor

KOMPAS.com - Setelah penawaran obligasi ritel ORI015 akhir Oktober lalu laris manis diserbu investor ritel dalam negeri, pemerintah RI kembali menyodorkan alternatif investasi menarik bagi masyarakat pemodal. Namanya, Sukuk Tabungan seri 2 atau disebut ST002.

Berbeda dengan obligasi ritel yang sifatnya konvensional, sukuk tabungan yang ditawarkan berjenis syariah. Penawaran Sukuk Tabungan 002 ini adalah yang kedua kali setelah seri pertama ST001 yang dirilis pada tahun 2016 silam.

Mengutip informasi dari Kementerian Keuangan RI, Sukuk Tabungan seri 002 ini mulai dibuka penawarannya mulai 1 November hingga 22 November 2018. Tawaran imbal hasil yang bisa dinikmati investor Sukuk Tabungan 002 ini adalah 8,30 persen. Lebih tinggi sedikit dibandingkan imbal hasil ORI015 yang ditawarkan bulan Oktober lalu.

Penawaran Sukuk Tabungan ini dapat menjadi kabar gembira bagi Anda yang saat ini tengah mencari investasi dengan risiko relatif rendah akan tetapi memberi keuntungan menarik.

Baca juga: Pemerintah Jual Sukuk Ritel ST-002 Mulai Rp 1 juta, Bisa Dibeli Online

Menilik sifatnya yang memberikan imbal hasil tetap, Sukuk Tabungan menjadi pesaing berat produk deposito bank baik yang syariah maupun konvensional. Imbal hasil yang lebih tinggi juga membuat Sukuk Tabungan lebih menarik dibandingkan ORI yang terakhir dirilis kemarin.

Nah, bila Anda galau hendak memilih berinvestasi di produk yang mana di antara ketiga pilihan, silakan simak pertimbangan di bawah ini menurut HaloMoney.co.id:

1. Minimal investasi

Sukuk Tabungan 002 mensyaratkan minimal pemesanan adalah sebesar Rp1 juta, tidak berbeda dengan minimal pemesanan ORI015. Dengan syarat minimal investasi yang relatif terjangkau, para investor ritel dengan modal pas-pasan bisa turut berpartisipasi.

Nilai minimal investasi yang relatif rendah menjadi keunggulan Sukuk Tabungan 002 bila dibandingkan produk deposito bank. Saat ini, rata-rata deposito bank baik syariah atau konvensional rata-rata mensyaratkan minimal penempatan dana Rp 10 juta. Ada juga yang mensyaratkan dana di bawah itu, umumnya antara Rp 5 juta-Rp 8 juta tetapi lebih banyak yang mematok Rp 10 juta sebagai simpanan minimal deposito.

Adapun maksimal penempatan dana di Sukuk Tabungan 002 dibatasi Rp 3 miliar per investor. Sebaliknya, deposito bank tidak memberi batasan nilai penempatan. Yang dibatasi hanyalah jaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan yaitu maksimal Rp 2 miliar.

2. Lama investasi

Bila Anda memilih menyimpan dana di Sukuk Tabungan 002, maka dana Anda akan dikunci selama 2 tahun. Dikunci berarti Anda tidak bisa mengambilnya sewaktu-waktu.

Hanya saja, pemerintah menyediakan fasilitas pencairan awal (early redemption) tanpa dikenakan biaya apapun yaitu pada 28 Oktober-2 November 2019. Namun, pemerintah membatasi pencairan sebesar 50 persen dari nilai investasi.

Hal tersebut berbeda dengan ORI015 yang bertenor 3 tahun namun bisa diperjualbelikan di pasar sekunder kapan saja apabila si investor ingin mencairkan dananya.

Begitu juga deposito bank yang umumnya tersedia tenor mulai 1 bulan sampai 24 bulan. Kebanyakan deposito bank bisa dicairkan sebelum tanggal jatuh tempo dengan konsekuensi bunga berjalan tidak dibayarkan. Beberapa bank juga masih ada yang mengenakan penalti pencairan awal.

3.  Keuntungan kupon

Sukuk Tabungan 002 menawarkan imbal hasil tetap minimal 8,30 persen dengan skema floating with floor. Ini berarti, bila tingkat BI 7 Days Reverse Repo Rate turun di bawah angka itu, investor tetap mendapat imbal hasil mimimal 8,30 persen. Sebaliknya, saat BI 7DRRR naik, investor Sukuk Tabungan 002 berpeluang mengantongi keuntungan lebih tinggi.

Hal itu adalah keunggulan Sukuk Tabungan dibandingkan obligasi ritel yang memberikan imbal hasil tetap sampai jatuh tempo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com