Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya Pembudidaya Ikan Sudah Bisa Dapat Asuransi Kerugian

Kompas.com - 13/11/2018, 18:51 WIB
Murti Ali Lingga,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan program Asuransi Perikanan bagi Pembudidaya Ikan Kecil (APPIK) di Hotel Pullman Central Park, Jakarta, Selasa (13/11/2018).

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebijakto mengatakan, asuransi ini bertujuan memberikan perlindungan untuk para pembudidaya ikan di tanah air. Yakni risiko akibat kematian bibit atau kerugian usaha di atas 50 persen.

"Pembudidaya kecil itu yang memilki luas lahan tidak lebih dari lima hektare dan dikelola secara tradisional. Insya Allah nanti akan mengarah ke semua (komoditas perikanan)," kata dia.

Slamet mengungkapkan, sebelumnya program asuransi ini hanya dikhususkan untuk para pembudidaya udang. Sehingga lahirlah pengembangan Asuransi Usaha Budidaya Udang (AUBU). Kedepan, pihaknya akan berupaya mengakomodasi seluruh pembudidaya seluruh komoditas perikanan.

"Sehingga asuransi ini, khususnya untuk pembudidaya ikan kecil ini semakin terasa di masyarakat. Sekarang kita sudah mulai mendata sebanyak-banyaknya pembudidaya untuk ikut dalam asuransi ini," jelasnya.

Pada program yang diluncurkan ini, terdapat enam komoditas yang nantinya akan mendapatkan premi asuransi, yaitu Ikan Patin, Ikan Nila Payu, Ikan Nila Tawar, Ikan Bandeng, Udang, dan Polikultur. KKP sebelumnya menganggap program asuransi ini sebagai langkah awal untuk melihat respon masyarakat. Akan tetapi disambuat dan direspon dengan baik.

"Bahwa dengan kita pertama uji coba men-launching asuransi khusus pembudidaya undang, ternyata respon masyarakat itu luar biasa. Kami pemerintah juga merasakan manfaatnya yang luar biasa," imbuhnya.

Dia mengatakan, manfaat yang diterima dan dirasakan merupakan bentuk kehadiran pemerintah di tengah-tengah masyarakat. Ini sebagai perwujudan implementasi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2015 tentang Pemberdayaan dan Perlindungan Nelayan, Pembudidaya dan Petambak Garam.

"Mereka terbantu dengan program ini. Karena ini merupakan perlindungan bagi usaha pembudidaya ikan. Kalau nelayan adalah jiwanya, tapi kalau pembudidaya adalah usahanya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Jalin Kerja Sama dengan Iran, Indonesia Siap Perkuat Pertanian dengan Teknologi

Whats New
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Danamon Cetak Laba Bersih Rp 831 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Kasus Sepatu Impor Bayar Rp 31 Juta, Bos Bea Cukai: Sudah Selesai, Kita Transparan dan Akuntabel

Whats New
Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Perpanjangan Izin Tambang Vale hingga 2045 Telah Terbit

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Hari Ini

Whats New
Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag: Kalau Segini Terus-terusan Peternak Rugi

Whats New
Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Hibah Alat Belajar SLB Ditagih Bea Masuk Ratusan Juta Rupiah, Bea Cukai Sebut Ada Miskomunikasi

Whats New
Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Wall Street Menghijau, Saham Tesla Melesat 15 Persen

Whats New
Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus 'Outsourcing'

Hari Buruh 2024, KSPI: Cabut Omnibus Law Cipta Kerja, Hapus "Outsourcing"

Whats New
[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com