Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Amran Beberkan Capaian Kementan Selama 4 Tahun Pemerintahan Jokowi-JK

Kompas.com - 23/11/2018, 12:20 WIB
Mikhael Gewati

Editor

Malah ada peningkatan ekspor sebesar 24 persen dengan nilai mencapai Rp 441 triliun. Selain itu, pemanfaatan teknologi berdampak besar bagi peningkatan produksi pertanian.

“Dengan menggunakan alat dan mesin pertanian, kita bisa menghemat Rp 361 triliun. Coba bayangkan, jika menanam padi secara manual, untuk satu hektar saja kita butuh 25 hari. Tapi dengan alsintan, cukup tiga jam saja,” ungkap Amran.

Mekanisasi pertanian mudahkan kerja petani

Penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) juga bisa menekan angka kehilangan (loses) hasil panen yang sebelumnya bisa mencapai 10 persen.

Oleh karenanya, Kementan menggenjot pemanfaatan alsintan hingga mengalami kenaikan mencapai 2000 persen. Saat ini, Kementan sudah mengembangkan traktor yang bisa dioperasikan secara otomatis.


“Petani bisa melakukan tanam dan panen dari rumah, semuanya sudah diprogram, tanpa harus dikemudikan sendiri. Jadi sambil bercengkerama di rumah, tanam dan panen tetap bisa jalan,” ucapnya.

Lebih lanjut Mentan mengatakan salah satu terobosan yang dilakukan di era Pemerintahan Jokowi-JK adalah Asuransi Pertanian.

Asuransi ini untuk melindungi petani dari risiko kerugian akibat kegagalan panen karena bencana alam dan serangan hama. Tidak hanya itu, program asurasi juga sudah diperluas ke sektor peternakan, dengan adanya asuransi bagi ternak sapi.

Baca jugaDalam 3 Tahun ke Depan, Pemerintah Siap Kawal Optimalisasi Lahan Rawa

Di sisi lain, Amran mengungkapkan sebagai negara agraris, Indonesia punya potensi yang sangat besar, sehingga berani menargetkan untuk menjadi lumbung pangan dunia pada 2045.

Menurut dia, saat ini ada dua raksasa besar yang sedang dibangkitkan, yakni pemanfaatan lahan rawa dan optimalisasi lahan tadah hujan.

“Ada 10 juta hektar (ha) lahan rawa yang kami manfaatkan. Caranya, dengan meningkatkan indeks pertanaman. Jika sebelumnya hanya satu kali tanam dalam setahun, dengan segala teknologi yang ada, bisa kita tanam tiga kali dalam setahun,” papar Amran.

Raksasa yang kedua, lanjut Mentan, adalah lahan tadah hujan yang hanya bisa dimanfaatkan ketika musim hujan saja. Namun dengan membangun embung, lahan tadah hujan tersebut juga bisa ditingkatkan indeks pertanamannya.

Oleh karena itu, Amran menekankan agar mahasiswa juga mampu menjadi agen perubahan. Mampu mengubah keadaan yang ada dengan aneka terobosan dan ide-ide kreatif seperti yang telah dilakukan Kementerian Pertanian.

“Jangan kalah dengan Steve Jobs, bos Apple, atau Mark Zuckenberg yang cuma mahasiswa drop out, tapi bisa jadi konglomerat. Kalian harus punya semangat untuk lebih dari mereka,” ucap Amran menyemangati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com