Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpres Sistem Satu Data Ditargetkan Rampung Akhir Tahun Ini

Kompas.com - 26/11/2018, 20:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peraturan Presiden mengenai sistem satu data ditargetkan rampung akhir tahun ini. Deputi II Kepala Staf Kepresidenan KSP Yanuar Nugroho mengatakan, saat ini draft Perpres tengah diedarkan ke sejumlah menteri untuk diparaf.

"Kami inginnya agar segera ditandatangani Presiden. Beliau batu tanda tangan setelah menteri paraf," ujar Yanuar di Jakarta, Selasa (26/11/2018).

Kementerian yang terlibat antara lain Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, hingga Badan Pusat Statistik.

Yanuar mengatakan, Perpres satu data dibutuhkan sebagai fondasi dalam pengelolaan sesuatu yang bergerak sangat cepat seperti data yang terintegrasi.

Ia mengakui adanya dinamika dalam pembahasan, apakah Perpres dibuat ketat atau longgar. Pada akhirnya, Perpres tersebut mengambil posisi xukup longgar.

"Kalau terlalu ketat takut tidak relevan. Khawator begitu ditanda tangan, ternyata tidak relevan lagi," kata Yanuar.

Sebab, dalam pengelolaan data, pasti berkaktan dengan meta data yang dinamis. Sehingga tidak beh djatur secara detil. Kalau diatur dengan detil, tidak akan fleksibel seiring dinamika teknologi. "Maka kami konsultasikan dengan berbagai pihak. Ini perpres dengan versi paling panjang dan lama selama saya di KSP," kata Yanuar.

Yanuar memastikan sistem satu data akan mendukung era revolusi industri 4.0. Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dan mempersiapkan diri untuk berevolusi. Sebab, industri 4.0 tak hanya menuntut kecepatan, tapi juga layanan publik yang berkualitas.

"Layanan tidak bisa disiapkan kalau tidak ada perencaana pembangunan yang bagus. Perencanaa pembangunan tidak bisa bagus kalau tidak ada data," kata Yanuar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Tidak Kunjung Dicairkan, BLT Rp 600.000 Batal Diberikan?

Whats New
Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Lowongan Kerja Pamapersada untuk Lulusan S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan 'Smart City' di Indonesia

Menakar Peluang Teknologi Taiwan Dorong Penerapan "Smart City" di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com