Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Investasi di Startup? Kenali Risiko dan Keuntungannya

Kompas.com - 27/11/2018, 08:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

NEW YORK, KOMPAS.com - Berinvestasi di perusahan rintisan alias startup menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi investor.  Startup dinilai mempunyai risiko tinggi, namun di sisi lain bisa memberikan hasil yang menyenangkan bila perusahaan itu itu terus tumbuh.

Sebagaimana dikutip dari CNN.com, investor startup dapat mencari pengembalian investasi yang layak, tetapi juga harus dapat menanggung risiko yang tak terelakkan. Investor yang awam akan menaruh banyak uang startup tertentu dan mereka juga menerima kemungkinan bahwa itu mungkin kerugian total.

Oleh karena itu, kenali dulu risiko dan keuntungan dalam berinvestasi startup.

Kepala Operasional dari Republic, Caroline Hofmann mengingatkan investor mengenai risikonya yang sangat tinggi, sedangkan hasilnya juga ternyata tidak begitu tinggi.

Baca juga: Buka-bukaan, Investor Bagi 3 Tips Agar Startup Raih Pendanaan

"Hasilnya hanya 5-10 persen dari apa yang Anda investasikan. Berinvestasi dalam jumlah yang lebih kecil di banyak perusahaan akan lebih aman daripada menempatkan banyak dana di perusahaan yang lebih sedikit," kata Hofmann.

"Tetapi itu bisa menjadi bagian dari strategi diversifikasi portofolio siapa pun," lanjut dia.

Sementara Mitra Crowdfund Capital Advisors, Sherwood Neiss menyebutkan, para investor startup berdatangan tanpa saling mengenal. Mereka memberikan uang ke perusahaan kepada perusahaan rintisan tersebut.

"Kenyataannya perusahaan yang jelek tidak akan mendapatkan uang. Sebagian besar uang adalah untuk perusahaan yang sukses," kata Neiss.

"Jika lebih banyak uang diberikan kepada perusahaan yang gagal, saya rasa ada yang salah dengan sistem," tambah dia.

Pembatasan

Akibat risiko tersebut, orang yang dapat berinvestasi startup pun terbatas. Pemerintah AS membatasi berapa banyak individu yang dapat berinvestasi selama periode 12 bulan dalam segala bentuk investasi crowdfunded yang tidak hanya terbatas pada satu platform, berdasarkan pada berapa banyak uang yang Anda miliki.

Jika kekayaan bersih atau pendapatan tahunan Anda kurang dari 107.000 dollar AS, Anda hanya dapat menginvestasikan lebih besar dari 2.200 dollar AS atau sekitar 5 persennya.

Jika penghasilan tahunan dan kekayaan bersih Anda setidaknya 107.000 dollar AS, maka Anda dapat menginvestasikan hingga 10 persennya. Namun, investasi Anda tidak dapat melebihi 107.000 dollar AS.

Pemerintah AS juga membatasi jumlah uang yang dapat diperoleh perusahaan melalui crowdfunding. Industri yang memfasilitasi investasi semacam ini meminta SEC sebagai otoritas yang berwenang, untuk menaikkan batas dari 1,07 juta dollar AS saat ini menjadi 20 juta dollar AS dalam upaya untuk memasukkan lebih banyak investor, serta membawa crowdfunding ke kelompok baru perusahaan besar.

"Kami telah membuktikan sekarang bahwa jika Anda membuka pasar modal swasta dengan mendigitasi informasi, investor akan datang," kata Neiss.

Di sisi lain, hal ini menjadi kabar menggembirakan bagi para investor. Ternyata, tak perlu jadi miliarder untuk bisa berinvestasi startup. Dua tahun lalu, SEC mengadopsi aturan yang memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan uang melalui crowdfunding dari siapa pun yang tertarik berinvestasi.

Menurut Crowdfund Capital Advisors, sebuah perusahaan investasi crowdfund, lebih dari 1.000 perusahaan telah mengajukan SEC untuk mengumpulkan uang di platform online. Startup yang telah dikucuri dana tidak hanya perusahaan teknologi, tetapi juga 80 industri lainnya, mulai dari restoran, salon, hingga perusahaan logistik.

"Kami pikir itu pada dasarnya tidak adil bahwa hanya sebagian kecil penduduk AS memiliki akses ke keuntungan investasi awal," kata Hofmann.

Seperti platform Republic yang menawarkan akses ke peluang investasi pilihan dari jalur rujukan, ekosistem startup, dan aplikasi terikat.

Di Republic, investor dapat berinvestasi dengan hanya 40 dollar AS saja. Contohnya startup TheCut, aplikasi untuk membooking tukang cukur. Perusahaan ini telah menerima lebih dari 93.000 dollar AS dari 421 investor. Lebih dari setengah investor berasal dari Afrika Amerika dan Latin.

"Itu adalah pengguna aktual mereka yang berinvestasi," kata Hofmann.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Daftar 30 Mitra Distribusi Pembelian Sukuk Tabungan ST012 dan Linknya

Whats New
Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com