Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Investasi di Reksadana Bantu Perkuat Pondasi Ekonomi RI

Kompas.com - 29/11/2018, 17:01 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan investor di pasar modal dalam satu tahun belakangan berkembang cukup pesat lantaran menjamurnya agen-agen penjualan melalui marketplace online.

Deputi Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Halim Haryono pun mengimbau generasi millenial untuk mulai mencermati risiko kondisi keuangan jangka panjang mereka dan turut meramaikan pasar modal Indonesia dengan menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk berinvestasi melalui reksadana.

Sebab, dengan berinvestasi di reksadana, walaupun dengan jumlah yang kecil dapat membantu untuk memperkuat pondasi ekonomi Indonesia. Dia pun mengungkapkan, dominasi milenial di pasar modal telah mencapai lebih dari 50 persen.

"Kalau ditarik lebih besar lagi, investasi di pasar modal itu membantu pemerintah memperkuat pondasi ekonomi kita. Seakarnag pasar modal kita agak gembira, dominasi pemuda domestik akhir tahun lalu di atas 50 persen. Memang agak sedikit, dan memang kalau nanti dana yang keluar kembali masuk ke Indonesia lagi investor asing masih akan dominan," ujar Halim ketika memberikan penjelasan kepada awak media di Jakarta, Kamis (29/11/2018).

Baca juga: Investasi Reksa Dana Bukan Berarti Untung Cepat

Dia pun menjelaskan, animo investasi Indonesia semakin meningkat, baik di sektor riil maupun di pasar keiangan. Hingga saat ini, jumlah investor reksadana berdasarkan jumlah single investor identification (SID) telah mencapai 933.000 investor baru.

Data OJK menunjukkan, angka tersebut meningkat signifikan dari tahun 2016 lalu. Pada 2016, terdapat 400.000 SID baru, kemudian mengalami peningkatan di 2017 menjadi 800 ribu.

Meskipun, ujar Halim, angka tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan serta julmah investor di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.

"Tapi di tahun-tahun mendatang dengan adanya produk-produk investasi yang ditawarkan marketplace dan agen penjual jadi merubah perilaku kalangan muda di pasar modal," ujar Halim.

"Kalau dulu orang masih prefer ke tabungan, perilakunya jadi berubah dari menabung ke investasi," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com