JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan investor di pasar modal dalam satu tahun belakangan berkembang cukup pesat lantaran menjamurnya agen-agen penjualan melalui marketplace online.
Deputi Direktur Pengelolaan Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Halim Haryono pun mengimbau generasi millenial untuk mulai mencermati risiko kondisi keuangan jangka panjang mereka dan turut meramaikan pasar modal Indonesia dengan menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk berinvestasi melalui reksadana.
Sebab, dengan berinvestasi di reksadana, walaupun dengan jumlah yang kecil dapat membantu untuk memperkuat pondasi ekonomi Indonesia. Dia pun mengungkapkan, dominasi milenial di pasar modal telah mencapai lebih dari 50 persen.
"Kalau ditarik lebih besar lagi, investasi di pasar modal itu membantu pemerintah memperkuat pondasi ekonomi kita. Seakarnag pasar modal kita agak gembira, dominasi pemuda domestik akhir tahun lalu di atas 50 persen. Memang agak sedikit, dan memang kalau nanti dana yang keluar kembali masuk ke Indonesia lagi investor asing masih akan dominan," ujar Halim ketika memberikan penjelasan kepada awak media di Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Baca juga: Investasi Reksa Dana Bukan Berarti Untung Cepat
Dia pun menjelaskan, animo investasi Indonesia semakin meningkat, baik di sektor riil maupun di pasar keiangan. Hingga saat ini, jumlah investor reksadana berdasarkan jumlah single investor identification (SID) telah mencapai 933.000 investor baru.
Data OJK menunjukkan, angka tersebut meningkat signifikan dari tahun 2016 lalu. Pada 2016, terdapat 400.000 SID baru, kemudian mengalami peningkatan di 2017 menjadi 800 ribu.
Meskipun, ujar Halim, angka tersebut masih sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia secara keseluruhan serta julmah investor di negara-negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
"Tapi di tahun-tahun mendatang dengan adanya produk-produk investasi yang ditawarkan marketplace dan agen penjual jadi merubah perilaku kalangan muda di pasar modal," ujar Halim.
"Kalau dulu orang masih prefer ke tabungan, perilakunya jadi berubah dari menabung ke investasi," tukas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.