Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTPN Syariah Siapkan Bankir Pemberdaya Dampingi Nasabah Perempuan

Kompas.com - 19/12/2018, 13:43 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com - Nasabah program pemberdayaan perempuan yang dikembangkan oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk. dilayani dan didampingi oleh bankir pemberdaya.

Corporatae Communication Head BTPN Syariah Ainul Yaqin mengatakan, para bankir pemberdaya akan menjadi role model bagi nasabah untuk mencapai tujuan program pemberdayaan perempuan yakni membangun perilaku nasabah menjadi berani berusaha, disiplin, kerja keras, dan saling bantu (BDKS).

Mereka berkeliling pada wilayah yang telah ditentukan untuk mencari calon nasabah perempuan produktif. Terkadang mereka tak segan untuk mencari perempuan-perempuan dari keluarga pra-sejahtera di daerah-daerah pelosok.

Sebelumnya, mereka telah dilatih untuk memperlakukan setiap nasabah dengan ramah, sopan, dan jujur. Rekruitmen bankir pemberdaya atau dikenal juga dengan sebutan Melati Putih Bangsa itu ditujukan untuk perempuan lulusan minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) pada wilayah operasional BTPN Syariah.

Baca juga: Kuartal III, Laba Bersih BTPN Syariah Tumbuh 49 Persen

"Mereka itu memperlakukan nasabah seperti ibu sendiri. Mereka yang terpilih adalah perempuan yang memiliki jiwa sosial yang tinggi untuk mendampingi para nasabah," kata Ainul saat mendampingi awak media mengunjungi nasabah program pemberdayaan perempuan di Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Selasa (18/12/2018).

"Kita memang merekrut perempuan-perempuan lokal lulusan minimal SMA. Kalau bankir melayani keluarga sejahtera kan sudah biasa, sementara mereka adalah bankir yang melayani keluarga pra-sejahtera," lanjut dia.

Bankir pemberdaya adalah karyawan BTPN syariah yang membantu melayani urusan perbankan sekaligus memberikan pendampingan pada para nasabah terkait pengelolaan keuangan. Mereka akan mendatangi rumah masing-masing nasabah.

Oleh karena itu, keberadaan mereka memudahkan para nasabah untuk menabung dan mendapatkan modal usaha tanpa harus mendatangi kantor BTPN.

Sebelum memberikan modal usaha, para bankir pemberdaya akan melakukan screening (langkah identifikasi) untuk menggali jenis usaha yang ingin diwujudkan oleh nasabah.

"Mereka masuk ke wilayah manapun untuk screening pada siapa saja yang punya ataupun belum punya usaha. Mereka akan tanya mimpi calon nasabah itu, mengenali wilayahnya, dan jenis usahanya," kata Ainul.

"Setelah mendapatkan nasabah yang tepat, mereka akan memberikan pendampingan seperti pelatihan pengelolaan keuangan pada nasabah," tambah dia.

BTPN Syariah mengembangkan model bisnis keuangan inklusif melalui program pemberdayaan nasabah perempuan. Program pemberdayaan perempuan itu telah dimulai sejak 2013 yang diperuntukkan untuk perempuan-perempuan produktif dari keluarga pra-sejahtera.

Nasabah perempuan terpilih akan mendapatkan modal usaha dengan jumlah minimum Rp 2 juta. Melalui program tersebut, BTPN Syariah memberikan kesempatan kepada perempuan-perempuan Indonesia dari keluarga pra-sejahtera untuk berjuang dan mewujudkan hidup yang lebih baik.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com