Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Ayam dan Telur Naik, Pembeli Kritik Pemerintah

Kompas.com - 27/12/2018, 12:32 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Momentum hari raya Natal yang diikuti dengan perayaan malam Tahun Baru memengaruhi harga bahan pangan di pasar. 

Ini terutama kenaikan terjadi pada harga telur ayam dan daging ayam potong. Rata-rata harga kedua bahan pangan tersebut naik sekitar Rp 5.000.

Aswati (55), salah satu pembeli yang mengeluhkan kenaikan harga-harga tersebut. Menurut dia, semestinya pemerintah bisa mengendalikan harga agar tidak naik.

"Ini pemerintahannya, semua harga jadi pada mahal. Nanti gimana ya tahun depan," ujar Aswati kepada Kompas.com, Kamis (27/12/2018).

Baca juga: Mendag Minta Pemda Kawal Harga Bahan Pokok Jelang Akhir Tahun

Aswati ingin momentum hari raya tak lantas membuat harga pangan menjadi naik. Tak hanya ayam dan telur, kata dia, harga bumbu dapur seperti bawang dan cabai juga ikut naik di dekat rumahnya. Ia berharap selepas tahun baru, harga bahan pangan kembali normal.

Keluhan senada juga disampaikan Novita (27). Ia biasanya membeli daging ayam per bagian, misalnya dada atau paha saja. Untuk harga normal, dada ayam potong dibanderol Rp 18.000 untuk dua pasang dada beserta sayap.

"Sekarang jadi Rp 20.000 di tukang sayur," kata dia.

Kenaikan harga jelang hari raya dianggap hal yang biasa bagi pedagang maupun pembeli karena tingginya permintaan. Harga telur ayam, misalnya, mengalami kenaikan rata-rata Rp 5.000.

 

Baca juga: Jelang Akhir Tahun, Harga Telur Ayam Hingga Bawang Merah Naik

Di Pasar Manggis, Setiabudi, Jakarta Selatan, harga telur per kilogram mencapai Rp 28.000. Sementara pada hari biasa, harga normal telur ayam sekitar Rp 22.000-23.000 per kilogram.

Erlina (40) mengatakan, kenaikan harga sudah berlangsung sejak awal Desember.

"Ya pasti harganya naik. Sudah mentok itu Rp 28.000. Sudah hukum alamnya naik kalau mau hari raya," ujar Erlina.

Baca juga: Kementan Siapkan Solusi untuk Harga Telur Ayam yang Meroket

Sementara itu, Sridadi (53), penjual ayam potong, juga membenarkan adanya kenaikan harga tersebut. Jika sebelumnya seekor ayam potong dia jual Rp 40.000, harganya naik menjadi Rp 45.000 per ekor.

Sementara daging ayam per kilogram yang sebelumnya dijual di kisaran Rp 21.000-22.000, naik menjadi Rp 28.000.

"Sudah naik sekitar tiga mingguan lah," kata Sridadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com