Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Sebut Volatilitas Rupiah Rendah

Kompas.com - 28/12/2018, 16:05 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah di pasar spot Bloomberg berdasarkan pemantauan Kompas.com pada Jumat (28/12/2018) pukul 14.48 WIB berada pada posisi Rp 14.551,3 per dollar AS. Angka tersebut melemah 0,07 persen jika dibandingkan dengan pembukaan perdagangan yang berada pada posisi Rp 14.553 per dollar AS.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menilai, rupiah yang terus bergerakn di kisaran Rp 14.400 hingga Rp 14.600 per dollar AS dalam satu bulan terakhir cenderung stabil. Perry pun menjelaskan, volatilitas nilai tukar rupiah pun juga cenderung rendah di kisaran 7 persen hingga 8 persen.

"Volatilitas rupiah sangat rendah, depresiasi sampai kemarin di bawah 7 persen, volatilitas juga sekitar 7 persen sampai 8 persen, sangat rendah. Jadi kalau kita lihat Alhamdulillah rupiah bergerak stabil dan menguat," ujar Perry ketika memberikan paparan kepada awak media selepas Sholat Jumat di Masjid BI, Jumat (28/12/2018).

Menurut Perry, stabilitas rupiah yang telah menguat setelah sempat terdepresiasi hingga Rp 15.000 per dollar AS lantaran faktor eksternal didorong oleh berbagai kebijakan yang telah ditelurkan baik oleh BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun pemerintah.

Namun, Perry menjelaskan, meskipun saat ini rupiah cenderung stabil, namun nilai tukar rupiah yang berada di kisaran Rp 14.500 masih di bawah nilai fundamentalnya. Sehingga di harapkan ke depan, rupiah bisa terus menguat dan bergerak secara stabil.

"Meskipun ketidak pastian global masih terus berlanjut, tapi kami melihat intensitas atau tekanan tidak akan sekuat di 2018, kami sampaikan Fed Fund Rate (suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat) yang tahun ini naik empat kali, tahun depan itu diperkirakan hanya dua kali, ketegangan perdagangan juga telah ada tanda-tanda untuk mengarah ke lebih baik," jelas Perry.

Selain itu, Perry juga menjelaskan premi risiko juga membaik sehingga memberikan faktor positif bagi aliran modal asing ke Indonesia.

"Karenanya mendukung stabilitas dan pergerakan rupiah yang baik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com