Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dirut Mandiri Prediksi BI Naikkan Suku Bunga 2 Kali Tahun Ini

Kompas.com - 02/01/2019, 13:49 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) diperkirakan bakal menaikkan suku bunga acuan BI 7-day Repo Rate sebanyak dua kali pada tahun 2019 ini.

Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, kenaikan suku bunga yang tak seagresif pada 2018, yaitu sebanyak dua kali lantaran bank sentral AS Federal Reserve, juga diperkirakan akan memperlambat kenaikan suku bunganya.

"Kalau The Fed melambatkan peningkatan bunganya, room BI untuk meningkatkan (suku bunga) juga mungkin 1 hingga 2 kali tahun ini," ujar Kartika di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (2/12/2019).

Baca juga: 2019, Suku Bunga Acuan BI Diprediksi Naik Jadi 6,5 Persen

Kartika menjelaskan, kenaikan suku bunga yang diperkirakan hanya dua kali tersebut tidak akan berdampak signifikan terhadap suku bunga perbankan. Sebab, menurut dia, dalam satu bulan terakhir kondisi likuiditas industri perbankan sudah mulai membaik.

"Impact-nya ke perbankan tidak terlalu signifikan karena likuiditas juga mulai membaik, selama satu bulan terakhir. Jadi dampaknya ke deposito mungkin tidak terlalu parah," ujar dia.

Sentimen eksternal lain yang diperkirakan bisa mendorong perbaikan likuiditas industri perbankan adalah meredanya perang dagang antara AS dan China, sehingga diharapkan bisa mendorong pertunbuhan ekonomi dunia yang sebelumnya diprediksi akan mengalami koreksi justru akan membalik di 2019.

Baca juga: Darmin: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Terjaga di Tengah Perang Dagang

Selain itu, fenomena strong dollar AS diharapkan juga mereda.

"Jadi diharapkan itu bisa memberikan impact bagi penguatan rupiah di tahun 2019 ini dan juga dari sisi capital inflow (arus modal asing masuk), baik dari sisi FDI (foreign direct investment/investasi asing langsung) maupun portofolio," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Kehabisan Tiket Kereta? Coba Fitur Access by KAI Ini

Spend Smart
Harga Saham BBRI 'Nyungsep' 5 Persen, Investor 'Buy' atau 'Hold'?

Harga Saham BBRI "Nyungsep" 5 Persen, Investor "Buy" atau "Hold"?

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Cara Hapus Daftar Transfer di BCA Mobile

Work Smart
Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Perkuat Stabilitas Rupiah di Tengah Ketegangan Dunia

Whats New
Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Bantu Industri Hadapi Risiko Geopolitik, PGN Bakal Bangun Hub Optimalkan LNG Lintas Negara

Whats New
Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Mendag Musnahkan 27.078 Ton Produk Baja Ilegal Milik PT Hwa Hook Steel

Whats New
Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Survei BI: Penyaluran Kredit Baru Perbankan Tumbuh pada Kuartal I-2024

Whats New
Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Bangun Ekosistem Hunian Terintegrasi Internet, Perumnas Gandeng Telkomsel

Whats New
Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Kalog Express Layani Pengiriman 3.186 Ton Barang Selama Lebaran 2024

Whats New
Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga

Whats New
Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Temukan Jaringan Narkotika di Tangerang, Bea Cukai dan BNNP Banten Musnahkan 21 Kg Sabu

Whats New
Dorong UMKM 'Go Global', Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Dorong UMKM "Go Global", Pertamina Kembali Gelar UMK Academy 2024

Whats New
Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Mata Uang Polandia Bukan Euro meski Gabung Uni Eropa, Apa Alasannya?

Whats New
Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Bersinergi Bersama, Bea Cukai dan BNN Usut Tuntas 4 Kasus Peredaran Sabu dan Ganja di Jateng

Whats New
Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Dana Asing Rp 29,73 Triliun Cabut dari Indonesia, Ini Kata Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com