Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor Eksternal Jadi Penyebab Garangnya Rupiah Hari Ini

Kompas.com - 07/01/2019, 14:48 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Rupiah tercatat menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS) di awal pekan ini. Pada Senin (7/1) pukul 11.00 WIB, 1 dollar AS dibanderol Rp 14.075, atau menguat sekitar 1,33 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA), David Sumual mengatakan jika penguatan ini merupakan kelanjutan dari pertahanan rupiah yang sudah berlangsung sejak minggu lalu.

"Appetite investor untuk kembali masuk ke emerging market memang cukup besar," jelasnya saat dihubungi Kontan.co.id pada Senin (7/1/2019).

Emerging Market atau pasar negara berkembang adalah istilah ekonomi untuk merujuk negara dengan keadaan ekonomi rendah menuju ke level menengah dari sisi pendapatan per kapita. Indonesia, dikategorikan oleh analis ekonomi berada dalam kelompok ini.

Baca juga: Rupiah Menguat ke Rp 14.024, Chatib Basri Ingatkan Pemerintah Tak Terlena

Sementara itu keadaan pasar negara maju, seperti Amerika Serikat yang sedang limbung, juga ikut mendorong penguatan rupiah. "Minggu lalu, terjadi shutdown pemerintahan AS, maka pelaku pasar cenderung beralih ke Asia maupun negara berkembang," timpal analis Bank Panin William Hartanto.

Tak hanya itu, David menambahkan faktor eksternal lain yang turut mempengaruhi penguatan rupiah juga datang dari rencana kebijakan Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell untuk tidak menaikan suku bunga sebanyak tahun lalu.

Di tahun 2018, The Fed tercatat sudah empat kali menaikan suku bunga.

"Sekalipun ada kenaikan di tahun 2019, itu tidak akan seagresif tahun lalu. Kebijakan moneter The Fed akan lebih rileks, mungkin hanya terjadi kenaikan dua kali," imbuh David.

Baca juga: Awali Pekan, Rupiah Menguat ke Rp 14.090 Per Dollar AS

Dengan demikian, bukan hal mengejutkan bila akhirnya investor melarikan uangnya ke Asia, termasuk Indonesia. Sebab, dengan potensi yang cenderung dovish, atau tidak ada kenaikan suku bunga acuan dari The Fed, berinvestasi di negeri Paman Sam terancam tidak akan menarik hati investor.

Faktor eksternal lainnya, datang dari optimisme negosiasi dagang antara China dengan AS. "Ada harapan yang tumbuh di pasar, bahwa hasil perundingannya bisa positif," jelas David.

Menilik dari faktor-faktor eksternal ini, David memproyeksikan jika rupiah akan bertahan di level 14.000 - 14.100 sampai keesokan hari. "Kemungkinan adanya overshoot ke bawah juga cukup besar sampai akhir Januari ini," tandasnya.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Faktor eskternal jadi penyebab garangnya rupiah hari ini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

Whats New
Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

Whats New
Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com