Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Buka Keran Impor Jagung 30.000 Ton

Kompas.com - 07/01/2019, 21:17 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah memutuskan membuka keran impor jagung sebanyak 30.000 ton. Hal ini sudah disepakati dalam rapat koordinasi di Kantor Kementerian Koordinator Perekonomian.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, impor jagung diakukan untuk kebutuhan pakan ternak. Keputusan itu kata dia merupakan keputusan bersama dari pemerintah.

"Rapat koordinasi yang mutuskan. Rakor, bukan kemauan saya," ujarnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Rapat koordinasi itu kata Mendag dihadiri oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Pertanian Amran Sulaeman, Kementerian BUMN hingga Bulog.

"Setelah rakor memutuskan, prosedurnya Bulog meminta dikeluarkan surat berdasarkan Rakor, maka kita keluarkan," kata dia.

Rencana pemerintah mengimpor jagung sudah terdengar pada November 2018 lalu. Saat itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menuturkan, pihaknya mengusulkan adanya impor jagung untuk para peternak sebanyak 50.000-100.000 ton.

Ketut mengatakan, usulan itu sudah disepakati di dalam rapat koordinasi untuk keperluan pakan ternak. Bulog akan ditugasi untuk mengimpor jagung untuk keperluan pakan ternak tersebut.

"Jagung kan mahal nih, ya supaya biar terjangkau misalnya sampai Rp 4.000 per kg kan sesuai HPP, makanya diintervensi di situ," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com