Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berita Populer: Jepang Kenakan Pajak untuk Turis hingga "Kado Besar" Bea Cukai

Kompas.com - 08/01/2019, 05:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. Mulai Hari Ini, Jepang Terapkan Pajak untuk Turis

Jepang secara resmi menerapkan pajak bagi warganya maupun turis yang akan meninggalkan negara tersebut. Pajak itu mulai berlaku pada hari ini, Senin (7/1/2019).

Dikutip dari NHK, pemerintah Jepang menerapkan pajak sebesar 1.000 yen kepada setiap orang yang meninggalkan Negeri Sakura itu melalui udara maupun laut. Ini adalah pajak nasional baru yang diterapkan Jepang sejak pajak nilai tanah diperkenalkan pada 27 tahun silam.

Para turis harus membayar pajak ketika membeli tiket. Akan tetapi, penumpang transit yang meninggalkan Jepang dalam waktu maksimal 24 jam dan anak-anak di bawah 2 tahun akan dikecualikan dari pajak itu.

Selengkapnya baca di sini

Baca juga: Kereta Semicepat Jakarta-Surabaya, Pemerintah Tunggu Studi Kelaikan dari Jepang

2. Corcom Lion Air soal Pencabutan Layanan Bagasi Gratis: Ini Kebijakan Manajemen

Dua maskapai yang tergabung dalam Lion Air Group, Lain Air dan Wings Air, mencabut layanan bagasi cuma-cuma 20 kg per penumpang mulai 8 Januari 2019. Dengan keputusan ini, penumpang hanya digratiskan membawa 7 kg bagasi.

Bila melebihi angka itu, penumpang harus membayar biaya bagasi tambahan.

Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro tak menjelaskan alasan di balik perubahan ketentuan bagasi penumpang itu.

"Saya belum bisa menyampaikan alasannya, yang jelas ini kebijakan manajemen," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Senin (7/1/2017).

Selengkapnya baca di sini

Baca juga: 5 Fakta Pencabutan Bagasi Gratis Lion Air dan Wings Air

3. Apple Umumkan Kerja Sama dengan Samsung

Apple mengumumkan kerja sama dengan Samsung, salah satu pesaing sengitnya. Dengan kerja sama ini, pengguna smart TV Samsung akan bisa mengakses iTunes TV sekaligus berbagai konten televisi lainnya dalam waktu dekat.

Selain itu, pengguna AirPlay juga akan bisa menyambungkan konten pada iPhone dan iPad mereka untuk ditonton melalui layar televisi.

Kerja sama yang diumukan pada Minggu (6/1/2019) waktu setempat itu menunjukkan perubahan besar yang terjadi pada Apple.

Kerja sama dengan pesaing terbesarnya membuat Apple bisa memberikan layanan jasa yang lebih banyak untuk konsumennya. Samsung dan Apple sendiri memiliki hubungan masa lalu yang cukup unik.

Selengkapnya baca di sini

Baca juga: Saham Anjlok, Nilai Perusahaan Apple Jauh dari 1 Triliun Dollar AS

4. Ekonomi China Memburuk, Lapangan Kerja Tergerus

Tahun ini, sebanyak 8,34 juta mahasiswa lulus dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah tinggi di China. Menurut Kementerian Pendidikan China, jumlah ini yang tertinggi sepanjang masa. Padahal 2009 lalu, hanya 5,3 juta mahasiswa yang lulus.

Sementara itu di saat yang bersamaan, tahun ini pertumbuhan ekonomi China tengah mencapai titik terlambatnya dalam 10 tahun dan hal yang terburuk diprediksi bakal terjadi.

Banyak perusahaan teknologi serta institusi perbankan, yang sebelumnya melakukan melakukan penerimaan pegawai besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir, kini memutuskan untuk menghentikan penerimaan bahkan melakukan pemangkasan jumlah pegawai.

Seperti dikutip dari South China Morning Post, ekonom Tianfeng Securities Song Xuetao menuliskan dalam catatan penelitiannya, sebanyak 2 juta lowongan pekerjaan telah hilang dari salah satu situs penerimaan pekerjaan di China, 51job.com, sepanjang April hingga September 2018.

Selengkapnya baca di sini

Baca juga:Kapal Buatan China Akan Layani Penyeberangan Merak-Bakauheni

5. Girangnya Pengusaha Dapat "Kado Besar" Tahun Baru dari Bea Cukai...

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan secara resmi meluncurkan sistem Manifest Generasi III. Peluncuran ini disambut gembira oleh para pengusaha yang kerap mengeluh soal waktu tunggu barang ( dwell time) di pelabuhan atau bandara.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita menyebut, Manifest Generasi III merupakan kado besar yang awal tahun yang diberikan Ditjen Bea dan Cukai kepada para pengusaha.

"Ini 2019 adalah hadiah yang paling besar. Inilah yang mungkin karena Apindo paling cerewet sebelumya. Tetapi tahun ini saya acungi dua jempol," ujarnya di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (7/1/2019).

Selengkapnya baca di sini

Baca juga: Gempur Peredaran Barang Ilegal, Ini Strategi Bea Cukai


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com