JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Muhammad Hanif Dhakiri, ikut bersuara terkait kabar dugaan 300 mahasiswa asal Indonesia disuruh kerja paksa di Taiwan.
"Itu penipuan. Penipuan ya diproses aja," kata Hanif ditemui di Hotel Bidakara, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (8/1/2019).
(Baca: Pemerintah Taiwan Bantah Ratusan Mahasiswa Indonesia Jalani Kerja Paksa)
Hanif mengatakan, keberangkatan dan keberadaan mahasiswa Indonesia di Taiwan itu tidak melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) dan tidak melalui universitas. Sehingga tidak ada kaitannya dengan lembaganya.
"Kan, jadi berarti tukang tipu. Intinya program itu (magang Kemenristekdikti dan universitas di Taiwan) sementara dihentikan," ujarnya.
Ratusan mahasiswa Indonesia berada di Taiwan tangah menjalani proses pemagangan. Ini berkat kerja sama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan (Kemenristekdikti) dengan universitas di sana.
Hanif menyatakan, pihaknya akan melakukan pengecekan atas informasi ini melalui koordinasi dengan instasi-instansi terkait.
"Tapi sambil masing-masing nanti untuk kementerian melakukan pengecekkan. Kami di Kementerian Tenaga Kerja juga melakukan pengecekkan," tambahnya.
Kendati demikian, Hanif belum membeberkan sejauh mana proses pendalaman dugaan mahasiswa disuruh kerja paksa.
Diberitakan sebelumnya, seorang politisi Taiwan membeberkan pengakuan bahwa ratusan pelajar Indonesia menjalani kerja paksa di pabrik Taiwan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.