Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Jepang Bakal Naikkan Pajak Pertambahan Nilai

Kompas.com - 08/01/2019, 14:24 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

TOKYO, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang menyatakan telah melakukan kajian untuk menyokong perekonomian. Salah satu caranya adalah dengan menaikkan pajak pertambahan nilai (PPN) atas barang dan jasa.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Keuangan Jepang Taro Aso di Tokyo, Selasa (8/1/2019). Kenaikan PPN dilakukan efektif mulai Oktober 2019 mendatang.

Aso mengungkapkan, tidak ada perubahan rencana pemerintah Jepang untuk menaikkan PPN.

"Kajian yang telah kami lakukan sejauh ini akan berdampak pada kenaikan PPN. Saya ekspektasikan perbaikan (ekonomi) Jepang akan terus berlanjut karena dampak positif kebijakan yang telah kami lakukan," jelas Aso usai Rapat Kabinet Jepang.

Baca juga: Mulai Hari Ini, Jepang Terapkan Pajak untuk Turis

Pemerintah Jepang membutuhkan penerimaan pajak yang lebih tinggi untuk menanggung peningkatan biaya kesejahteraan warganya. Namun, banyak kekhawatiran bahwa kenaikan pajak justru akan merusak daya beli konsumen di tengah outlook ekonomi Jepang yang akan melemah pada tahun ini sebagai imbas perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Aso juga mengespektasikan perbaikan ekonomi Jepang terus berlanjut. Ini adalah dampak kebijakan pemerintah yang meningkatkan belanja infrastruktur dan memberlakukan subsidi biaya pendidikan untuk keluarga berpenghasilan rendah.

Pemerintah Jepang dijadwalkan menaikkan PPN menjadi 10 persen pada Oktober 2019 dari 8 persen saat ini. Untuk mencegah dampak negatif terhadap daya beli konsumen, pemerintah pun telah berencana memperpanjang kebijakan keringanan pajak dan subsidi bagi rumah tangga.

Baca juga: Krisis Tenaga Kerja, Usia Pensiun di Jepang Jadi 70 Tahun

Bahan-bahan pangan dan kebutuhan sehari-hari akan dikecualikan dari kenaikan pajak. Pemerintah Jepang juga akan menawarkan keringanan pajak untuk pembelian mobil, rumah, dan barang barang tahan lama lainnya.

Tidak hanya itu, pemerintah Jepang juga akan mendistribusikan voucher belanja untuk sejumlah kelompok rumah tangga dan bantuan langsung tunai bagi pensiunan dengan pendapatan rendah.

Pemerintah pun memisahkan program untuk subsidi biaya pendidikan dan paket lainnya untuk belanja infrastruktur. Ini menyusul sejumlah bencana alam yang melanda negara tersebut pada tahun 2018 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Stafsus Sri Mulyani Beberkan Kelanjutan Nasib Tas Enzy Storia

Whats New
Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Soroti Harga Tiket Pesawat Mahal, Bappenas Minta Tinjau Ulang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com