Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dapat Lampu Hijau dari Kemendag, Bulog Akan Impor 30.000 Ton Jagung

Kompas.com - 11/01/2019, 05:00 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) mengatakan akan mengimpor jagung sebanyak 30.000 ton. Importasi bakal dilakukan Menteri Perdagangan meneken Surat Persetujuan Impor (SPI) pada hari ini, Kamis (10/1/2019).

"Hasil rakortas dari Mendag sudah ada (SPI), nanti disikapi. Hari ini insya Allah," kata Direktur Utama Bulog Budi Waseso di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (10/1/2019).

Budi menuturkan, pihaknya segera menindaklanjuti rencana tersebut jika sudah mendapat izin dari kementerian terkait. Komoditas yang diimpor tersebut tidak membutuh waktu lama agar tiba ke Tanah Air.

"Seminggu lagi lah insya Allah," ujarnya.

Baca juga: Pemerintah Buka Keran Impor Jagung 30.000 Ton

Dia menjelaskan, SPI yang dikeluarkan oleh Kementan nantinya hanya berlaku hingga Februari mendatang. Kebijakan ini untuk menghindari benturan atas pasokan jagung apabila di dalam negeri sudah masuk masa panen.

"Februari ya. Kita enggak boleh (impor) kalau sudah siap panen, tabrakan nanti kan?" imbuhnya.

Pria yang akrab disapa Buwas ini menyebutkan ada beberapa negara yang akan menjadi mitra impor jagung itu, antara lain negara Amerika Latin seperti Brazil dan Argentina.

Baca juga: Petani di Lamongan dan Tuban Berhasil Panen 30.000 Ton Jagung

"Tapi kita lihat yang paling murah dan paling bagus (jagungnya)," lanjutnya.

Jika sudah tiba, Bulog akan segera menyalurkan jagung impor ke tiap-tiap peternak yang membutuhkan dan telah terdata.

Diketahui, Bulog telah menetapkan kuota impor sebanyak 100.000 ton jagung tahun lalu. Akan tetapi, jumlah itu masih kurang dan akhirnya ada penambahan atau impor lanjutan sebesar 30.000 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com