Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Tarif Pengiriman Barang Segera Naik

Kompas.com - 17/01/2019, 05:44 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan penyedia jasa pengiriman barang sepakat menaikkan tarif pengiriman awal 2019 ini. Alasan utamanya adalah kenaikan tarif surat muatan uUdara (SMU)  oleh maskapai atau airline.

"Sebanyak 200 lebih perusahaan, mereka sepakat menaikkan tarif," kata Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres, Pos, dan Logistik Indonesia (Asperindo), Mohamad Feriadi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (16/1/2019).

Feriadi menyebutkan, hingga kini terdapat 200 lebih perusahaan penyedia jasa pengiriman barang menjadi anggota Asperindo. Semuanya telah menyetujui keputusan itu dalam sebuah rapat pada 2018.

"Kami membuat beberapa rekomendasi salah satunya adalah mendorong semua perusahaan anggota Asperindo untuk melakukan penyesuaian. Karena, apabila tidak melakukan penyesuaian saat kondisi seperti ini akan berat sendiri menanggung biaya begitu tinggi," tuturnya.

Baca juga: SPIL Luncurkan Aplikasi Pengiriman Peti Kemas Online Pertama di Indonesia

Dia menerangkan, kenaikan tarif itu selambat-lambatnya dilakukan perusahaan pada awal 2019. Adapun besaran kenaikan tarif diserahkan kepada masing-masing perusahaan.

" Dikembalikan lagi masing-masing kepada perusahaan anggota asosiasi. Karena cost-nya pasti berbeda-beda tiap perusahaan," paparnya.

Feriadi menyebutkan, sejumlah perusahaan sudah ada yang menyesuaikan tarif dari tahun lalu. 

"Jadi sampai akhir tahun lalu sudah ada beberapa perusahaan sudah melakukan penyesuaian. Kita memberikan arahan paling lambat Januari tahun ini, mereka sudah harus melakukan penyesuaian, selambata-lanmbatnya Januaari. Januari sudah clear lah," sambungnya.

Asperindo pun menyakini kenaikan tarif ini tidak akan menimbulkan keluhan dari masyarakat. Sebab, kenaikan tarif ini akan didukung dengan pelayanan yang lebih baik dan maksimal. Sehingga memberikan kepuasana kepada konsumen.

"Saya yakin bisnis yang paling penting adalah bagaimana kita membangun costumer experience. Jadi harga mungkin iya (dipermasalahkan), tapi masyarakat juga konsen soal kualitas layanan," ucapnya.

"Jadi yang diadu sebetulnya bukan mahal atau murahnya, tapi seberapa baik layanan. Seberapa baik costumer experience yang sedang dibangun oleh masing-masing penyedia jasa," tambah Feriadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Senin 29 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 29 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Bagaimana Proyeksi IHSG Hari Ini? Simak Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

[POPULER MONEY] Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen | Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Whats New
5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

5 Kebiasaan yang Bisa Diterapkan agar Keuangan Sehat

Spend Smart
Memahami Pajak Investasi Emas

Memahami Pajak Investasi Emas

Whats New
Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Harga Bawang Merah Mahal, Pemerintah Masifkan Gerakan Pangan Murah di Jakarta

Whats New
Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Anggota DPR Minta OJK Tangani Aduan Layanan Paylater

Whats New
Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com