Hal itu disampaikan oleh Ketua Association of Indonesian Tours and Travel Agencies (ASITA) Maluku, Faruk Baadila.
"Yang kita sayangkan itu kenaikan tiket pesawat ikut mengganggu pariwisata, banyak tamu yang mau datang ke Maluku membatalkan perjalanan karena tiket yang sangat mahal," kata Faruk.
Baca juga: Kenaikan Tiket Pesawat Ganggu Pariwisata Maluku, Banyak Turis Batalkan Kunjungan
Untuk mengatasi hal itu, Faruk pun terbang ke Jakarta dan melakukan negosiasi dengan beberapa maskapai penerbangan, salah satunya Garuda Indonesia.
Ia meminta pihak maskapai menurunkan harga tiket penerbangan ke wilayah Indonesia bagian Timur yang terkenal mahal, termasuk Maluku.
Dari pertemuan itu, harga tiket pesawat perlahan mengalami penurunan. Harga tiket Jakarta-Maluku sudah ada di angka Rp 2 jutaan.
Selain penurunan bisnis pariwisata, penerapan batas atas harga tiket pesawat juga mempengaruhi tingkat inflasi dalam negeri. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
"Selama empat-lima tahun terakhir, inflasi kita itu bukan lagi pangan, memang masih tinggi dan berpengaruh, tetapi selain itu dia juga ada perhubungan (tiket pesawat), baru setelah itu pendidikan, tiga itu saja," ujar Darmin.
Bahkan ada pula petisi online yang dialamatkan pada Kementerian Pariwisata, dan beberapa pihak lain agar harga tiket pesawat bisa diturunkan.
Hasilnya, saat ini sebagian besar biaya penerbangan dengan rute-rute tertentu telah diturunkan hingga 60 persen.
Langkah inilah yang akhirnya diambil oleh pihak maskapai meskipun mereka harus menelan kerugian yang semakin besar, akibat biaya operasionalisasi yang tak tertutupi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.