Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asian Games hingga Pertemuan IMF-Bank Dunia Dongkrak Ekonomi RI? Ini Data BPS

Kompas.com - 06/02/2019, 18:37 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sepanjang 2018, Indonesia sudah menyelenggarakan tiga hajatan besar, yakni Asian Games, Asian Para Games dan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia.

Sejak awal, pemerintah meyakini hajatan besar itu mampu berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi. Apakah benar seperti itu?

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengungkapan, kontribusi tiga gelaran tersebut ke pertumbuhan ekonomi bisa dilihat dari pertumbuhan jasa ekspor.

"Itu kita masukan di dalam jasa ekspor, jadi temasuk di jasa ekspor," ujarnya di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (6/2/2019).

Baca juga: Pekerjaan untuk 108.780 Orang Tercipta Selama Asian Games 2018

Pada kuartal IV-2018, ekspor barang dan jasa mampu tumbuh 4,33 persen. Terdiri dari ekspor barang tumbuh 4,18 persen dan ekspor jasa yang tumbuh 5,64 persen.

Menurut Suhariyanto, pertumbuhan ekspor jasa bisa lebih tinggi dari ekspor barang lantaran adanya peran tiga hajatan besar yakni Asian Games, Asian Para Games dan Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia.

"Ini seiring dengan jumlah wisman yang datang ke Indonesia salah satu penyebabnya adalah kegiatan Annual meeting IMF-Bank Dumai, dan juga kegiatan Asian Games, Asian Para Gemes. Jadi tercermin di komponen barang dan jasa ini," kata dia.

Seperti diketahui, ekspor adalah salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi. Pada pertumbuhan ekonomi 2018, kontribusi ekspor mencapai 20,97 persen dengan pertumbuhan 6,48 persen.

Baca juga: Acara IMF-Bank Dunia Usai, Ratusan Laptop dan Printer Dihibahkan ke Berbagai Sekolah

Sebelumnya, Pemerintah meyakini bahwa Asian Games 2018 akan memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan meningkat sekitar 0,05 persen dari pertumbuhan baseline.

Sedangkan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan, dengan melonjaknya peserta pertemuan tahunan Dana Moneter Dunia dan Bank Dunia yang mecapai 32.000 peserta, seharusnya akan memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi Bali yang lebih tinggi.

Sementara berdasarkan jumlah peserta yang sebelumnya ditargetkan sebanyak 19.000 orang, diperkirakan pertumbuhan ekonomi di Bali akan meningkat 0,64 persen.

Baca juga: BPS: Target Pertumbuhan Ekonomi 7 Persen Berat Sekali...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Penopang

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com