Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Siap Dukung Persija untuk Masuk Bursa Saham

Kompas.com - 12/02/2019, 10:38 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com — Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan siap mendukung dan membantu rencana PT Persija Jaya Jakarta (Persija) melantai di bursa saham pada tahun ini.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, pihaknya menyambut baik rencana penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Persija tersebut dan menilainya sebagai sebuah langkah maju.

"Kami siap mendukung dan membantu prosesnya lebih baik. Ini kan pionir. Pasti ada proses yang harus betul-betul dipastikan supaya mereka tidak kesulitan," ujar Hasan seperti dilansir Antara, Senin (11/2/2019).

Menurut dia, dengan menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di bursa, hal tersebut tidak hanya dapat mendorong kinerja Persija, tetapi juga diharapkan dapat meningkatkan aspek tata kelola dan akuntabilitas di mata publik.

Baca juga: Klub Sepak Bola Bali United akan Melantai di BEI

"Apalagi untuk segmen industri Persija, yang kepemilikan dan keterikatannya dengan publik cukup tinggi," ujarnya.

Dia menyebutkan, secara umum BEI pernah membahas soal kemungkinan industri kreatif, termasuk Persija, untuk dapat masuk ke pasar modal.

Hasan menilai industri kreatif perlu dibantu dari sisi kepatuhan (compliance) dan pemenuhan standar akuntansinya.

"Karena ini industrinya unik ya. Kami juga sebetulnya ada pembicaraan dengan Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) untuk katakanlah nanti akan terbit semacam standar akuntansi untuk industri kreatif," katanya.

Untuk dapat melakukan IPO, layaknya perusahaan lain yang sudah tercatat di BEI, Persija juga harus memenuhi persyaratan pencatatan saham di BEI, baik dari sisi bentuk badan hukum, masa operasional, laba usaha, aset bersih yang dapat diukur (net tangible aset), maupun pendapat laporan keuangan audit dua tahun terakhir.

"Sekarang persyaratannya sama, tidak ada pembedaan secara khusus. Nanti apakah mereka layak katakanlah di papan utama atau pengembangan, kita lihat prosesnya," ujar Hasan.

Baca juga: Ernest Prakarsa Pilih Investasi Properti Ketimbang Saham

Dia mengatakan, rencana IPO Persija ini dapat menjadi inspirasi, baik bagi klub sepak bola lain maupun industri kreatif lain, yang selama ini memiliki nilai (value) di mata publik luas karena memiliki basis penggemar fanatik dan besar.

"Di balik penggemar yang besar itu, ada value karena fanatisme publik pendukungnya sebetulnya secara going concern atau prospek pertumbuhan jangka panjang itu cukup menjanjikan. Tinggal tata kelola dan transparansi informasi ke publik, terutama dalam konteks kinerja keuangan harus kita benahi," kata Hasan.

Sebelumnya, Direktur Utama Persija Kokoh Afiat mengatakan, Persija akan melantai di bursa saham dengan melakukan IPO sebelum akhir Desember 2019. Dengan berada di bursa saham, Persija berharap dapat menambah pundi-pundi pendapatan mereka yang beberapa tahun terakhir dinilai "merah".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com