Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faisal Basri: Kita Seperti Kesurupan dalam Menghabiskan Sumber Daya Alam

Kompas.com - 14/02/2019, 22:41 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat ekonomi Faisal Basri mengkritik langkah pemerintah yang terus mengeksploitasi cadangan batu bara nasional. Menurut dia, seharusnya pemerintah bijak dalam menggunakan cadangan energi itu.

"Kita seperti kesurupan menghabiskan sumber saya alam secepat mungkin, seperti tidak peduli dengan generasi yang akan datang," ujar Faisal di Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Faisal mengatakan, seharusnya pemerintah tak menghambur-hamburkan sumber daya alam, khususnya batu bara yang masih tersedia saat ini. Apalagi, batubara nasional lebih banyak untuk diekspor.

Seharusnya, sumber energi tersebut dimanfaatkan untuk pembangunan nasional. Sehingga, dapat menggerakan perekonomian nasional.

Baca juga: Faisal Basri: Ekonomi Indonesia Tidak Dikuasai Asing

"Sumber daya alam ini dijadikan bemper makro ekonomi. Makro ekonomi buruk, garuk sumber daya alam. Enggak boleh begini dalam bernegara, jangan sumber daya alam diperlakukan sebagai komoditi," kata Faisal.

Faisal menyebutkan, cadangan batu bara dalam negeri hanya 2,2 persen dari total cadangan dunia. Jumlah itu diperkirakan bakal habis dalam 49 tahun.

Dari total cadangan tersebut, Indonesia menjadi negara kedua pengekspor batu bara terbesar di dunia setelah Australia, yakni sebanyak 16,1 persen dari total cadangan.

Menurut dia, Indonesia perlu mencontoh negara lain seperti Amerika Serikat.

Saat ini negeri Paman Sam itu memiliki 24,2 persen dari total cadangan batu bara dunia. Namun, mereka hanya menambang 9,9 persennya saja. Apalagi, mereka hanya mengekspor sebanyak 8,9 persen dari hasil produksinya itu.

"Artinya sumber daya alam jangan dieksploitasi gila-gilaan dan di obral ke luar, tapi seharusnya dimaksimalkan untuk dalam negeri," ucap dia.

Baca juga: Faisal Basri: Rupiah Menguat Bukan karena Keringat Kita...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com