JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai AirAsia Indonesia mengindikasikan adanya intervensi oleh kompetitor kepada agen perjalanan daring (OTA), seperti Traveloka dan Tiket.com terkait menghilangnya AirAsia dari kanal penjualan tersebut.
"Kita melihat adanya indikasi, adanya perintah yang memberikan tekanan kepada OTA," kata Direktur Niaga AirAsia Rifai Taberi seperti dilansir Antara di Jakarta, Minggu (17/2/2019).
Rifai mengaku mengetahui kejadian tersebut sejak Minggu lalu karena banyaknya pelanggan yang menanyakan terkait menghilangnya AirAsia dari dua OTA terbesar, yakni Traveloka dan Tiket.com.
"Yang aneh kok secara tiba-tiba dan satu per satu tidak menjual, karena selama ini biasa saja, kita sudah klarifikasi karena kita mitra dengan para OTA, mereka secara formal menjawab ada masalah teknis," katanya.
Baca juga: AirAsia Indonesia Bidik Kenaikan Pendapatan 30 Persen di 2019
Rifai menuturkan, dari sistem AirAsia sendiri tidak ada masalah teknis dan di kanal OTA lain juga masih dijual, seperti Nusatrip.
Rifai menilai sangat memungkinkan mitra maskapai menekan OTA, terutama dengan pangsa pasar paling besar.
"Kalau itu tergantung dari pangsa pasar, pangsa pasar kita dari OTA cuma dua sampai tiga persen. Secara hubungan kerja sama memang sebagai agency, OTA berhak untuk menjual tiket maskapai," katanya.
Dia mengatakan. pihaknya juga tidak ada eksklusivitas dari OTA tertentu dalam menjual tiket.
"Kalau kompetitor seperti apa kita selalu deal dengan agen perjalanan, baik konvensional dan online selalu sama, kami sebagai menjual tiket AirAsia dan kamu juga berhak untuk menjual apapun juga dalam ruang lingkup usahanya,"
Baca juga: Garuda: AirAsia Mulai Dekati Garuda Indonesia Untuk Kerja Sama Operasi
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.