Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persaingan Semakin Ketat, OJK Minta Bank Kecil Konsolidasi dengan Bank Besar

Kompas.com - 19/02/2019, 16:30 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tantangan yang harus dihadapi oleh industri perbankan semakin berat. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun meminta bank-bank dalam negeri untuk melakukan konsolidasi sebagai langkah untuk mencegah terjadinya tindak kecurangan atau fraud karena tak mampu bersaing dengan bank lain.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan jumlah bank di dalam negeri saat ini terlampau banyak. Di tambah lagi, dari 114 bank tersebut 82 di antaranya adalah bank Buku I atau dengan modal inti di bawah Rp triliun, dan bank Buku II atau dengan modal inti di antara Rp 1 triliun hingga Rp 5 triliun.

"Industri perbankan kita yang terus berkembang pesat antara lain dengan digitalisasi, persaingan suku bunga, persaingan mendapatkan dana. Harapan kita mereka bisa tetap survive, kalau mereka bisa keluar sebagai pemenang di tengah himpitan-himpitan itu kan bagus," ujar Heru di Jakarta, Selasa (19/2/2019).

Begitu pesatnya perkembangan di industri perbankan dikhawatirkan membuat bank-bank kecil akan semakin terhimpit dan tak mampu bersaing. Mereka harus mencari berbagai solusi untuk bisa terus bertahan.

Heru menjelaskan, setidaknya ada dua cara untuk bank-bank kecil bertahan di tengah ketatnya persaingan di lembaga penyedia jasa keuangan.

"Dia bisa tambah modal untuk bersaing, atau mencari partner," ujar Heru.

"Nah dengan kondisi seperti itu, kalau mereka sudah tidak bisa berkembang lagi ya kita sarankan Anda cari partner atau konsolidasi dengan bank-bank besar," jelas Heru.

Dengan berkonsolidasi bersama bank besar, maka bank induk bisa membantu mengatasi persoalan likuiditas dari bank kecil yang diakuisisi atau diambil alih. Sehingga, kebutuhan modal dari bank yang bersangkutan bisa terpenuhi.

"Yang penting mereka bisa survie kemudian ada induk banknya yang bisa mengatasi segala persoalannya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com