Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Resep Mudah agar Anda Tidak Jadi Beban Anak saat Memasuki Masa Tua

Kompas.com - 20/02/2019, 09:15 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Anda mungkin pernah mendengar istilah “sandwich generation” atau generasi sandwich. Istilah itu pertama kali diperkenalkan oleh Doroty Miller dan Elaine Brody, di tahun 1981.

Istilah “generasi sandwich” merujuk pada jenis makanan fast food khas Amerika yaitu sandwich atau roti lapis di mana isian roti tersebut terjepit dua lapis roti. Istilah ini merujuk pada kondisi seseorang, kebanyakan yang berusia 30-an atau 40-an, yang terjepit pada dua tanggung jawab finansial sekaligus.

Yaitu, tanggung jawab finansial menghidupi keluarga sendiri seperti anak dan pasangan. Juga, tanggung jawab finansial menghidupi orang tua atau keluarga besar seperti adik yang masih sekolah. Fenomena generasi sandwich terjadi hampir di seluruh dunia. Terlebih di masyarakat yang masih memiliki ikatan kekerabatan cukup kuat seperti di Indonesia.

Pada banyak kasus, kondisi terjepit (sandwiched) di antara dua tanggung jawab finansial besar tersebut, akhirnya melahirkan beban finansial yang cukup berat. Banyak di antara para generasi sandwich ini yang akhirnya tidak mampu menciptakan kondisi finansial pribadi yang ideal; misalnya, kesulitan menyiapkan kebutuhan dana pensiun yang memadai.

Akhirnya, di masa tua pun akhirnya menjadi beban finansial juga bagi anak-anak mereka. Alhasil, siklus generasi sandwich pun berulang.

Tidak mau menjadi beban finansial bagi anak-anak kelak saat sudah Anda sudah pensiun dan menua? Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan mulai hari ini agar rantai siklus generasi sandwich bisa terputus.

Berikut ini 4 resep mudah dari HaloMoney.co.id yang bisa Anda jalankan mulai hari ini:

1. Bangun kondisi keuangan yang sehat

Sejak memiliki penghasilan, upayakan untuk membiasakan pengelolaan keuangan pribadi yang sehat. Kebiasaan keuangan yang baik di antaranya, menghindari pengeluaran konsumtif yang berlebihan, membiasakan diri menyisihkan sebagian penghasilan untuk kebutuhan dana darurat ataupun untuk investasi masa depan.

Kebiasaan keuangan yang sehat bisa memudahkan kita menjalankan berbagai rencana keuangan penting mulai dari berinvestasi untuk kebutuhan dana pendidikan anak sampai kebutuhan dana pensiun kelak.

2. Menabung dana pensiun jauh-jauh hari

Isu utama generasi sandwich terutama adalah masih adanya tanggung jawab finansial menghidupi generasi di atas, dalam hal ini adalah orang tua atau kerabat di luar keluarga kecil.

Nah, supaya kelak rantai generasi sandwich ini tidak terus berulang, lebih baik melakukan persiapan jauh-jauh hari dengan menabung dana pensiun. Tujuannya, supaya kelak di masa tua, Anda masih memiliki kemampuan finansial untuk menghidupi diri sendiri, tidak lagi membebani anak-anak Anda yang pasti sudah memiliki tanggung jawab menghidupi keluarga mereka sendiri.

Dengan menabung dana pensiun sejak awal, usaha pengumpulan dana akan terasa lebih ringan. Strategi mengumpulkan dana pensiun juga sebaiknya dipilih cara paling tepat. Yaitu dengan berinvestasi di instrumen yang mampu melawan inflasi jangka panjang. Misalnya, investasi rutin di saham, reksadana saham, properti, dan lain sebagainya.

Bisa juga menimbang investasi riil seperti investasi tanah, properti seperti rumah tapak atau apartemen. Sesuaikan dengan profil risiko juga tujuan keuangan supaya bisa meminimalisasi risiko kerugian investasi.

3. Berhati-hati dengan utang

Saat Anda masih berada di tahap awal membangun karir, mungkin Anda akan menghadapi banyak godaan untuk berutang. Dari mulai penawaran kartu kredit sampai kredit pemilikan rumah. Utang bukanlah masalah selama diputuskan dengan pertimbangan finansial yang matang. Dengan hitungan yang tepat, utang bisa menjadi salah satu cara mendongkrak nilai aset yang mudah.

Namun, bila dilakukan dengan sembrono, utang adalah penyebab malapetaka dan kebangkrutan finansial paling banyak. Maka itu, sedari muda, biasakan untuk berhati-hati mengambil utang. Misalnya, hindari utang konsumtif. Bila memiliki kartu kredit, pastikan untuk memakainya secara sehat, hindari pembayaran minimal agar terhindar dari bunga yang mahal.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com