Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mudah Membangun Jaringan Usaha yang Luas

Kompas.com - 24/02/2019, 08:59 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

7. Manfaatkan Internet untuk Promosi

Ekspansi usaha tidak pernah lepas dari kegiatan promosi. Manfaatkan internet untuk menjangkau pasar yang lebih luas demi memaksimalkan angka penjualan.

Jika ada waktu, sebaiknya ikuti pameran usaha yang ada di dekat daerah tempat tinggal agar usaha Anda semakin dikenal oleh banyak orang.

Selain meningkatkan jumlah konsumen, promosi juga bermanfaat untuk membangun networking. Siapa tahu ada satu atau dua orang yang tertarik untuk bekerja sama saat membuka cabang baru.

Bangun Jaringan Usaha secara Hati-Hati

Tujuan utama membuka usaha adalah mencari keuntungan. Tapi, jangan karena asik mencari untung, Anda lupa menerapkan strategi yang pas untuk memaksimalkan hasil, terutama saat melakukan ekspansi usaha. Jauhkan prinsip terburu-buru, tapi tingkatkan prinsip kehati-hatian untuk menghindari hasil yang tidak sesuai harapan.

 

 

Artikel ini merupakan hasil kerjasama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab Cermati.com

Cara Mudah Membangun Jaringan Usaha yang Luas

Ekspansi bisnis atau membangun jaringan usaha merupakan elemen penting bagi suatu usaha. Dengan ekspansi, jaringan usaha akan bertambah luas, sehingga target penjualan semakin besar.

Namun, persaingan era globalisasi yang ketat sering menjadi penghambat kegiatan ekspansi suatu usaha. Akibatnya, pertumbuhan usaha menjadi lambat, bahkan sama sekali tidak mengalami kemajuan.

Dalam kegiatan perluasan usaha, ada beberapa poin yang menjadi juru kunci agar ekpansi bisnis ini tidak sia-sia. Apa saja? Simak ulasan berikut seperti dikutip dari Cermati.com.

1.      Analisis Sejauh Mana Perkembangan Usaha

Seperti apa performa usaha Anda dalam dua-tiga tahun belakangan ini? Untuk mengetahuinya, cek laporan keuangan tahunan yang dibuat oleh bagian akuntan.

Luangkan waktu untuk mengamati performa usaha yang mengalami penurunan, lalu analisis faktor penyebab terjadinya penurunan tersebut.

Analisis dapat membantu Anda untuk memperbaiki kekurangan usaha di masa lalu, sehingga performa usaha di masa yang akan datang menjadi lebih baik. Lebih lagi bila mendatangkan keuntungan jauh lebih besar dibanding sebelumnya.

2.      Buat Perencanaan Kegiatan secara Realistis

Jika suatu kompetisi membutuhkan persiapan, maka suatu usaha membutuhkan perencanaan sebagai motor untuk memudahkan kegiatan operasional. Tanpa perencanaan, laju usaha akan simpang siur dan kurang terarah.

Sambil menganalisis performa usaha, Anda bisa membuat perencanaan berupa strategi dan opsi sebagai acuan untuk menjalankan operasi.

Mengingat kegiatan ekspansi membutuhkan modal, maka buat perencanaan secara realistis. Artinya sesuai dengan modal yang dimiliki untuk menghindari utang dalam jumlah yang besar.

3.      Gunakan Optimatisasi Mesin Pencari SEO

Istilah SEO akrab dalam dunia publishing artikel di internet. Namun, istilah ini juga dapat digunakan untuk memperluas pasar.

Bagus tidaknya output SEO diukur berdasarkan seberapa sering produk yang dijual perusahaan muncul dalam halaman pencarian. Apabila outputnya semakin besar, maka keuntungan yang diperoleh juga makin besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com